Percuma Subsidi Harga

Sabtu, 12 Februari 2022 | 09:00 WIB
Percuma Subsidi Harga
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah terjadi berulang kali, barang kebutuhan pokok yang disubsidi dan berharga murah malah susah ditemukan di pasar saat dibutuhkan. Setiap kali pasokan datang jadi rebutan, lantaran jumlahnya tidak mencukupi.  

Begitu halnya pupuk subsidi. Selalu saat musim tanam tiba, pupuk susah dicari. Jatah yang didapat petani kurang dari kebutuhan, walau nama mereka terdaftar dalam RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok), sebagai salah satu syarat mendapatkan sarana produksi pertanian lewat kelompok tani (gapoktan).

Sudah begitu, celaka duabelas, pupuk nonsubsidi pun seperti raib. Kalaupun ada, mahal sekali. Sia-sialah tujuan pemberian subsidi.

Tapi memang, pemberian subsidi selalu bermasalah ketika terjadi disparitas harga yang jauh antara harga yang dipatok pemerintah dan harga pasar. Seperti kita tahu, harga pupuk melompat karena mahalnya bahan baku gas ditambah larangan ekspor fosfat oleh Tiongkok.

Kondisi buruk ini pun selalu mengundang kecurangan di lapangan. Sebutlah penyimpangan yang dilakukan kios penyalur resmi pupuk subsidi hingga penggelembungan data anggota kelompok tani.

Terbukti di RDKK 2020 terdapat sekitar 13,9 juta petani yang mengusulkan pupuk total mencapai 26,2 juta ton. Padahal pemerintah hanya memenuhi 8,9 juta ton. Jadinya, ya, banyak petani gurem sungguhan yang tidak kebagian pupuk subsidi.

Komoditas subsidi yang harganya ditetapkan pemerintah (administered price) memang rentan penyimpangan dan salah sasaran. Sebutlah beras, listrik, BBM, elpiji 3 kg pun banyak dinikmati orang mampu.

Sementara, penerima mandat seperti Pertamina pun kepayahan menjalankan kewajiban menyalurkan BBM subsidi. Penyaluran premium memang makin sedikit, tapi Pertamina tersandera oleh harga pertalite dan BBM non-subsidi lainnya yang tidak bisa seenaknya disesuaikan dengan harga keekonomian.

Tak hanya komoditas subsidi, barang kebutuhan sehari-hari yang ditetapkan harganya oleh pemerintah pun menimbulkan distorsi.

Sebutlah minyak goreng. Sudah ditetapkan satu harga, yang jauh di bawah harga pasar, tapi yang menanggung "subsidi" ini bukan pemerintah. Melainkan seluruh pelaku industri kelapa sawit, termasuk para petani.

Sudah saatnya metode subsidi harga yang kerap terjadi penyimpangan dan salah sasaran ini segera dibenahi. Diganti dengan metode yang tepat dan fleksibel, dialihkan menjadi subsidi orang, yang sesuai dengan perkembangan zaman.    

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA

Terpopuler