Perdagangan Kontrak Eurodollar Munculkan Sinyal Tekanan Pendanaan di Akhir Tahun

Sabtu, 21 Agustus 2021 | 16:02 WIB
Perdagangan Kontrak Eurodollar Munculkan Sinyal Tekanan Pendanaan di Akhir Tahun
[ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang 100 dollar US di saah satu bank di Jakarta, Rabu (6/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/01/2021]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK/LONDON. Volume perdagangan kontrak berjangka eurodollar yang berakhir pada Desember 2021, Kamis (19/8), melonjak. Sebanyak 200.000 kontrak yang masih dalam posisi terbuka bernilai besar termasuk dalam perdagangan di hari itu.

Eurodollar futures adalah taruhan atas arah suku bunga jangka pendek yang dijamin semalam (SOFR), suku bunga acuan pengganti Libor. Instrumen eurodollar digunakan bank global untuk menilai derivatif dan pinjaman dalam dolar Amerika Serikat (AS). Pedagang juga menggunakan kontrak berjangka ini untuk berspekulasi tentang arah kebijakan moneter AS.

Taruhan besar-besaran dalam perdagangan kontrak berjangka eurodollar, pekan ini, bisa diartikan sebagai kemungkinan munculnya banjir permintaan terhadap dolar AS dari perbankan dan sektor korporat di akhir tahun.

Baca Juga: Harga minyak mentah catatkan penurunan mingguan terbesar dalam 9 bulan

Open interest pada kontrak Desember 2021 naik menjadi 1,154 juta kontrak, mengutip data Refinitiv, Kamis malam. Itu adalah volume terbesar sejak setidaknya Desember 2011. Volume Kamis malam mencapai 654.872 kontrak, yang mencakup satu blok besar 200.000.

“Kontrak 200.000 itu dibuat untuk membuka posisi. Itu memberi tahu saya bahwa seseorang kemungkinan mencoba membuat taruhan murah bahwa tekanan pendanaan akhir tahun akan mendorong suku bunga naik,” kata Brian Reynolds, kepala strategi pasar, di Reynolds Strategy dan mantan manajer portofolio pasar uang di sebuah perusahaan investasi.

Permintaan dolar AS biasanya meningkat menjelang akhir tahun, dengan penyeimbangan kembali portofolio dan transfer dana yang membutuhkan mata uang seperti euro dan poundsterling untuk dikonversi ke mata uang AS.

“Jika membicarakan kontrak untuk Desember, uang tiga bulan adalah tentang neraca akhir tahun, jadi mungkin seseorang mencari perlindungan pada pendanaan akhir tahun,” kata Rene Albrecht, ahli strategi suku bunga di DZ Bank di Frankfurt.

“Dan seminggu sebelum pertemuan Jackson Hole, dan mengingat harga telah naik baru-baru ini, ini tampak seperti peluang bagus,” imbuh dia, mengacu ke simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Wyoming minggu depan.

Dalam beberapa bulan terakhir, kurva imbal hasil berjangka eurodollar, yang menggambarkan tingkat SOFR yang diharapkan sejauh enam hingga 10 tahun, telah terbalik. Pola kurva yang tidak lazim ini, merupakan tanda potensi tekanan pendanaan.

Imbal hasil kontrak Desember 2021 sebesar 19,5 basis poin, lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 sebesar 17 basis poin dan Maret 2022 sebesar 16 basis poin.

Baca Juga: Harga emas spot stabil di US$1.780.20, dolar AS telah membatasi kenaikan

Kurva hasil cenderung miring ke atas, dengan jatuh tempo yang lebih dekat menghasilkan kurang dari tanggal lebih jauh dalam waktu yang membawa risiko lebih besar karena kemungkinan inflasi atau default yang lebih tinggi.

Reynolds percaya The Fed mampu mengimbangi setiap tekanan pendanaan oleh The Fed. Otoritas moneter AS itu, akhir bulan lalu, menyatakan akan menyediakan fasilitas repo untuk pasar domestik dan internasional, yang terpisah.Jadi perusahaan dapat memperdagangkan sekuritas dengan uang tunai kapan pun mereka butuhkan, untuk mendukung pasar uang selama masa stres.

Pedagang mencatat bahwa lonjakan hasil untuk kontrak Desember adalah normal karena ekspektasi masalah pendanaan akhir tahun umumnya diperhitungkan.

Pada musim panas tahun lalu, kurva imbal hasil eurodollar juga terbalik.

Selanjutnya: Ingin Amankan Data, China Bahas Aturan Baru untuk Perusahaan yang IPO di Luar Negeri

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:13 WIB

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa

Pemerintah siap menggulirkan proyek satu desa satu megawatt PLTS. Tapi, masih banyak tantangan yang siap mengadang.

Banjir Kecaman
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB

Banjir Kecaman

Mereka tidak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja.

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun

Perbankan kian agresif mendorong penyaluran pembiayaan hijau seiring meningkatnya komitmen industri keuangan terhadap prinsip ESG

Emiten Batubara Masih Berduka
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Emiten Batubara Masih Berduka

Opsi pengetatan aturan DMO menjadi tekanan tambahan di tengah harga batubara global yang masih lesu 

INDEKS BERITA

Terpopuler