Peredaran Rokok Ilegal Sedikit, Tarif Cukai Diusulkan Naik

Kamis, 28 Maret 2019 | 08:45 WIB
Peredaran Rokok Ilegal Sedikit, Tarif Cukai Diusulkan Naik
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jumlah peredaran rokok ilegal menyusut menurut penelitian Perkumpulan Prakarsa. Lembaga penelitian itu memperkirakan peredaran rokok ilegal di Indonesia saat ini kurang dari 2% dari total produksi rokok.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Ah Maftuchan menyebut, dari 1.181 bungkus rokok yang diidentifikasi dan diteliti, hanya 20 bungkus rokok atau 1,67% nya yang masuk dalam kategori ilegal. Selain itu, penetrasi rokok ilegal kemungkinan besar karena dorongan dari produsen skala kecil dan mikro, bukan konsumen.

Maftuchan menyebut, selama ini industri rokok berargumentasi kepada pemerintah agar lebih dulu memberantas rokok ilegal ketimbang menaikkan cukai rokok. Sebab mereka mengeluhkan peredaran rokok ilegal mengganggu penjualan dari industri yang patuh bayar cukai. "Hasilnya membuktikan tidak," kata dia Rabu (27/3). Karena terbukti rokok ilegal makin mini, pihaknya merekomendasikan agar pemerintah kembali menaikkan tarif cukai rokok agar mengurangi jumlah konsumsi rokok.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai memperkirakan peredaran rokok ilegal turun dari 12% menjadi 7%. Realisasi total penerimaan cukai rokok hingga Februari 2019 baru mencapai Rp 10,08 triliun. Meski tumbuh 768% year on year (yoy), realisasi ini masih sebesar 6,09% dari target tahun ini sebesar Rp 165,50 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Fokus di Logistik dan Mobil Bekas
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Fokus di Logistik dan Mobil Bekas

Mengupas profil dan rencana ekspansi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dalam bisnis di sektor otomotif 

Menakar Berbagai Investasi Emas Alternatif
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:53 WIB

Menakar Berbagai Investasi Emas Alternatif

Selain investasi konvensional seperti perhiasan, koin dan emas batangan, alternatif investasi emas bermunculan, seiring perkembangan teknologi. 

Rupiah Ketiban Berkah dari Kelesuan Dolar
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:46 WIB

Rupiah Ketiban Berkah dari Kelesuan Dolar

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.185 per Jumat (4/7), menguat 0,06% dari sehari sebelumnya.

Strategi Direktur Keuangan ACES Disiplin Diversifikasi Portofolio Investasi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:43 WIB

Strategi Direktur Keuangan ACES Disiplin Diversifikasi Portofolio Investasi

Gregory rutin menabung melalui program Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) yang dikelola oleh pemerintah. 

Penerima Manfaat MBG Bertambah, Emiten Meraih Berkah
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 06:25 WIB

Penerima Manfaat MBG Bertambah, Emiten Meraih Berkah

Badan Gizi Nasional menargetkan jumlah penerima manfaat MBG bisa mencapai 20 juta orang hingga Agustus 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler