Pergerakan Indeks NY Fed Mengesankan Tekanan atas Rantai Pasokan Global Mulai Mereda

Rabu, 05 Januari 2022 | 10:53 WIB
Pergerakan Indeks NY Fed Mengesankan Tekanan atas Rantai Pasokan Global Mulai Mereda
[ILUSTRASI. Ilustrasi pelabuhan peti kemas: Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Jojon/rwa.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Masalah kemacetan dalam rantai pasokan global memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Perkiraan semacam itu tercermin dari indeks yang dirilis Federal Reserve New York pada Selasa (4/1).

Global Supply Chain Pressure Index (GSCPI) melonjak di awal pandemi ketika China memberlakukan tindakan penguncian. Tekanan mereda ketika kegiatan produksi kembali dilanjutkan. Namun, indeks meningkat kembali selama musim dingin 2020 menyusul lonjakan infeksi Covid-19.

“Ada pertanda yang muncul baru-baru ini, tekanan rantai pasokan global meski masih tinggi secara historis, telah mencapai puncaknya dan mungkin mulai agak melandai ke depan," demikian kutipan dari laporan para peneliti yang diunggah di situs blog NY Fed.

Baca Juga: Dinamika dan Tantangan 2022: Optimisme Pebisnis Terancam Kenaikan Harga Energi

Indeks ini didasarkan atas 27 variabel seperti tarif pengiriman dan biaya angkutan udara antara Amerika Serikat (AS), Asia dan Eropa. Para peneliti menemukan "pertumbuhan luar biasa" dalam biaya pengiriman sejak awal pemulihan dari posisi terendah pada awal pandemi. Tetapi pertumbuhan itu mulai melambat dalam beberapa bulan terakhir.

Para peneliti juga mencatat bahwa tarif pengiriman peti kemas naik lebih signifikan selama pemulihan ekonomi terbaru daripada setelah krisis keuangan global. Tetapi biaya pengiriman bahan mentah, seperti batu bara atau baja, naik seimbang dengan kenaikan yang muncul di masa pemulihan setelah krisis tahun 2008, tambah mereka.

Para peneliti mengatakan mereka menyesuaikan dengan pergeseran permintaan. Tetapi, mencatat bahwa indeks itu "bukan ukuran yang sempurna" dan kemungkinan masih mencerminkan beberapa faktor permintaan.

Indeks, berdasarkan data dari tahun 1997, menunjukkan tekanan rantai pasokan global sekarang jauh lebih tinggi daripada tekanan yang pernah terjadi di masa-masa terdahulu.

Misalnya, tekanan meningkat pada 2011 setelah dua bencana alam, termasuk gempa bumi di Jepang dan banjir di Thailand. Indeks naik lagi selama perang perdagangan AS-China pada 2017 dan 2018. Tetapi lonjakan itu tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang telah diamati sejak pandemi Covid-19 dimulai, tulis para peneliti.

Sebuah laporan terpisah keluar Selasa menyarankan bahwa kendala pasokan mulai mereda karena waktu pengiriman membaik. Survei Institute for Supply Management (ISM) juga menemukan bahwa harga yang dibayar oleh produsen turun bulan lalu paling besar dalam satu dekade.

Baca Juga: Industri Manufaktur Ditargetkan Tumbuh 4,5%-5% pada Tahun Depan

Tetapi survei tersebut tidak sepenuhnya menangkap efek dari varian Omicron Covid-19, yang dapat menyebabkan beberapa pekerja tinggal di rumah dan membalikkan beberapa kemajuan dalam rantai pasokan.

Pejabat Fed memantau dengan cermat gangguan rantai pasokan saat mereka menyusun rencana untuk menarik dukungan moneter yang ditawarkan selama pandemi.

 Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Selasa bahwa dia sekarang melihat bank sentral menaikkan suku bunga dua kali tahun ini sebagai tanggapan atas inflasi yang lebih tinggi, mencatat dia tidak yakin berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ketidakseimbangan sisi penawaran yang disebabkan oleh pandemi.

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler