Pergerakan Rupiah Hari Ini (16/11) Terungkit Data Ekonomi

Selasa, 16 November 2021 | 04:30 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (16/11) Terungkit Data Ekonomi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi kembali menguat pada hari ini (16/11). Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) akan menjadi penggerak rupiah. 

Data neraca dagang Indonesia yang positif juga akan menjadi salah satu sentimen positif bagi rupiah. Neraca dagang pada Oktober surplus US$ 5,73 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi dari realisasi neraca dagang sebelumnya, US$ 4,37 miliar. 

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, surplus data neraca dagang ini memicu optimisme pelaku pasar terhadap prospek dan fundamental Indonesia ke depan. "Data neraca dagang diekspektasikan terus naik seiring harga komoditas yang cenderung masih tinggi," kata dia. 

Baca Juga: Ekspor Indonesia Masih Tersandera Komoditas

Efeknya, pelaku pasar kembali masuk ke negara emerging market. Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, sentimen positif juga datang dari indeks dollar AS yang cenderung melemah. 

Dari eksternal, Faisyal menyebut, pelaku pasar menanti rilis data indeks manufaktur dan penjualan ritel AS. Kedua data tersebut diperkirakan bergerak positif. Penjualan ritel AS diprediksi akan tumbuh 1,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan sebelumnya 0,7%. Data manufaktur diperkirakan naik 4%. 

Ahmad memperkirakan hari ini rupiah bergerak di Rp 14.150-Rp 14.210. Sedangkan Faisyal memprediksi, rupiah bergerak di Rp 14.170-Rp 14.275. 

Senin (15/11), kurs spot rupiah menguat 0,12% menjadi Rp 14.202 per dollar AS. Sedang kurs JISDOR BI naik 0,26% ke Rp 14.206 per dollar AS. 

Baca Juga: Surplus neraca perdagangan Indonesia cetak rekor US$ 5,73 miliar pada Oktober 2021

Bagikan

Berita Terbaru

Menjelang Akhir Pekan, Asing Catat Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:40 WIB

Menjelang Akhir Pekan, Asing Catat Net Buy, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Menjelang akhir pekan, investor  asing mencatatkan aksi beli bersih alias net buy sebesar Rp 621 miliar.

Trisula International (TRIS) Pacu Kinerja Lewat Diversifiksi Pasar Ekspor
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:25 WIB

Trisula International (TRIS) Pacu Kinerja Lewat Diversifiksi Pasar Ekspor

TRIS menilai strategi menyasar pasar spesifik dan terbatas menjadi salah satu kekuatan utama di tengah derasnya produk massal dari luar negeri.

Siap-Siap, BEI Bakal Mendepak Keluar Emiten Lagi
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:15 WIB

Siap-Siap, BEI Bakal Mendepak Keluar Emiten Lagi

Selain PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), siap-siap 10 emiten keluar dari bursa saham. Sanksi delisting tersebut akan efektif pada 21 Juli 2025. ​

Warning Awal EV
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:12 WIB

Warning Awal EV

Tidak hanya konsumen, dibutuhkan juga pelatihan khusus untuk petugas pemadam kebakaran mengenai bagaimana menangani kebakaran mobil listrik.

Disusupi Konten Judi Online, PeduliLindungi Ditutup
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:10 WIB

Disusupi Konten Judi Online, PeduliLindungi Ditutup

Komdigi mendetaksi dari laporan dan tangkapan layar, situs PeduliLindungi yang tidak terpakai disusupi konen judi online. 

Pemerintah Targetkan Tambahan Produksi Migas
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:10 WIB

Pemerintah Targetkan Tambahan Produksi Migas

Target berasal dari adanya tambahan dari beroperasinya sejumlah lapangan minyak dan gas bumi atau migas tahun ini. 

Aneka Strategi Pemerintah untuk Meredam PHK
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:05 WIB

Aneka Strategi Pemerintah untuk Meredam PHK

Pemerintah sudah mengantispasi lonjakan PHK mulai dari mengadakan pameran lowongan pekerjaan hingga program yang bisa merekrut tenaga kerja. 

Permintaan Masih Lesu, Prospek Emiten Semen Layu
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:05 WIB

Permintaan Masih Lesu, Prospek Emiten Semen Layu

Prospek emiten semen masih penuh tantangan selepas kuartal I-2025. Faktor utama, volatilitas harga batubara, salah satu bahan baku produksi. ​

Prospek Valuta Asia Saat Dolar AS Masih Loyo
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:05 WIB

Prospek Valuta Asia Saat Dolar AS Masih Loyo

Dolar Amerika Serikat (AS) masih terjebak di jalur pelemahan. Walhasil, valuta Asia yang menjadi pairing USD terdorong naik.

Menakar Investasi Obligasi Saat Suku Bunga Layu
| Jumat, 23 Mei 2025 | 06:00 WIB

Menakar Investasi Obligasi Saat Suku Bunga Layu

Kendati Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan, instrumen invesasi obligasi pemerintah tetap menarik. 

INDEKS BERITA

Terpopuler