Pergerakan Rupiah Hari Ini (20/4) Diterpa Rencana Kenaikan Bunga The Fed
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diprediksi bergerak melemah pada Rabu (20/4). Sentimen eksternal masih akan jadi penghambat pergerakan rupiah.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengungkapkan, pelaku pasar saat ini menilai The Fed bersikap makin hawkish. Jim Bullard, Gubernur The Fed St Louis, menyebut, bunga acuan Amerika Serikat (AS) bisa akan naik 300 bps lagi.
Ini akan memicu keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia. Selama ini, aliran dana asing ke pasar saham turun menjaga kurs rupiah. Saat indeks dollar Amerika Serikat (AS) mencapai titik tertinggi beberapa waktu lalu, kurs rupiah juga tak melemah terlampau dalam.
Baca Juga: Yield US Treasury Terus Melonjak, Investor Asing Mulai Wait And See di Pasar SUN
Selain itu, keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi Indonesia ke depan. "Ini bisa menahan pelemahan rupiah," ujar Fikri, kemarin.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, surplus neraca dagang Maret sebesar US$ 4,53 miliar ikut menjaga rupiah pada perdagangan Selasa (19/4). Ia menyebut keputusan Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan juga menjadi katalis positif dan menahan dana asing keluar.
Faisyal menyebut, kenaikan bunga The Fed serta perkembangan konflik Rusia-Ukraina patut diwaspadai. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak antara Rp 14.310-Rp 14.385. Prediksi Fikri, rupiah akan cenderung melemah dan bergerak antara Rp 14.300-Rp 14.400.
Selasa (19/4), kurs spot rupiah menguat 0,11% menjadi Rp 14.340 per dollar AS. Sementara kurs Jisdor Bank Indonesia cuma naik tipis 0,06% jadi Rp 14.347 per dollar AS.
Baca Juga: BI Diprediksi Kerek Suku Bunga pada Semester II 2022, Apa Dampaknya ke Ekonomi?