Pergerakan Rupiah Hari Ini (27/4) Tertekan Aktivitas China Mengetat

Rabu, 27 April 2022 | 03:20 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (27/4) Tertekan Aktivitas China Mengetat
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi menyulut risk on dan berpotensi melemahkan rupiah. Pengetatan aktivitas masyarakat di China dan sikap The Federal Reserve (The Fed) semakin hawkish menjadi penyebab ketidakpastian.

Rupiah di pasar spot, Selasa (26/4), menguat 0,30% ke Rp 14.411 per dollar AS. Proyeksi Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf rupiah masih dibayangi sentimen negatif. "Penguatan sore ini karena profit taking saja, risiko bagi rupiah masih harus diwaspadai," kata Alwi, Selasa (26/4).

Sentimen negatif yang berpotensi mengerek pelemahan rupiah adalah pengetatan aktivitas di China yang menganggu pertumbuhan ekonominya dan berdampak negatif secara global.

Baca Juga: AS dan China Terancam Stagflasi, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Kata ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini, lockdown di China menyebabkan yen bertekuk lutut terhadap dollar AS. "Ada risiko cross currency, saat yen melemah rupiah juga berpotensi melemah terhadap dollar AS," ujarnya. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lebih agresif, menambah sentimen negatif.

Alwi memprediksi rupiah hari ini di rentang Rp 14.390-Rp 14.440, dan proyeksi Mikail di kisaran Rp 14.480-Rp 14.490 per dollar AS. 

Bagikan

Berita Terbaru

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:16 WIB

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA

Kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur mulai memberikan kontribusi signifikan untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:58 WIB

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI

Pertamina hingga tahun 1975 bak kerajaan pribadi, tidak ada transparansi, tidak mempublikasikan neraca keuangan, utang menggunung.

 Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:20 WIB

Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan

Pembiayaan modal kerja tampil sebagai motor penggerak utama pertumbuhan piutang, meski kecepatan ekspansi industri secara keseluruhan menurun.​

Jangan Lupakan Dapur
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:05 WIB

Jangan Lupakan Dapur

Gejolak pangan dari sisi harga dan pasokan bisa mendorong masyarakat menggulung lengan baju menuntut perhatian lebih nyata.

Penyebab Kegagalan Digitalisasi Pertanian
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:00 WIB

Penyebab Kegagalan Digitalisasi Pertanian

Terjadinya kegagalan digitalisasi pertanian karena mereka menyalin sistem dari digitalisasi transportasi.

Tak Berguna Bila Tak Jadi Kredit
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:00 WIB

Tak Berguna Bila Tak Jadi Kredit

Pemerintah mulai mengalihkan dana dari Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 triliun ke bank milik Danantara.​

Bunga Kredit Perbankan Mulai Turun
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:35 WIB

Bunga Kredit Perbankan Mulai Turun

Sejumlah bank mengaku sudah mulai menurunkan bunga kredit, seiring penurunan suku bunga acuan yang sudah 1% tahun inii menjadi 5%. ​

Strategi  Yudhono Rawis, Founder Floq : Konsisten dan Disiplin Investasi Kripto
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:22 WIB

Strategi Yudhono Rawis, Founder Floq : Konsisten dan Disiplin Investasi Kripto

Alih-alih mencoba menebak waktu pasar, Yudhono membangun strategi konsisten dan disiplin, terlepas dari fluktuasi jangka pendek

Selamat Sempurna (SMSM) Geber Kinerja di Paruh Kedua
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:15 WIB

Selamat Sempurna (SMSM) Geber Kinerja di Paruh Kedua

Tren bisnis di paruh kedua pada umumnya lebih tinggi dibandingkan paruh pertama. Dengan demikian, SMSM masih konsisten dengan target bisnis

Demi Investor, Aturan Main TKDN Dilonggarkan
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:00 WIB

Demi Investor, Aturan Main TKDN Dilonggarkan

Beleid ini mengatur tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan danmengusung penyederhanaan

INDEKS BERITA

Terpopuler