Pergerakan Rupiah Hari Ini (29/10) Bergantung ke Ekonomi Amerika Serikat

Jumat, 29 Oktober 2021 | 05:45 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (29/10) Bergantung ke Ekonomi Amerika Serikat
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini (29/10) akan ditentukan angka produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS). Konsensus pengamat memprediksi ekonomi AS mengalami kontraksi. 

Selain itu, parlemen AS belum satu suara mengenai debt ceiling. Anggaran yang akan digelontorkan untuk stimulus fiskal juga belum jelas. Kedua hal ini akan mempengaruhi ekspektasi pelaku pasar ke depan. 

"Jika ekonomi AS turun, maka akan menjadi sinyal bagi The Fed agar tidak terburu-buru tapering," ujar Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual, kemarin. Jika ini terjadi, efeknya bagi rupiah akan positif. 

Baca Juga: Bursa utama Asia kompak melemah pada Kamis (28/10), ini sentimen pemicunya

Secara konsensus, PDB AS diprediksi turun dari 6,7% jadi 2,6%. "Walau begitu, pelaku pasar cukup optimistis terhadap prospek ekonomi AS ke depan, sehingga ada potensi dollar AS kembali menguat," kata Faisyal, Analis Monex Investindo Futures.
 
Optimisme tersebut tercermin dari yield US Treasury 10 tahun yang bergerak di atas 1,5%. Selain itu, data klaim pengangguran juga menjadi amunisi penguatan dollar AS.

Selain itu, aset berisiko, termasuk rupiah, sedang dalam kondisi tertekan. Ini karena meningkatnya kasus Covid-19 serta gagal bayar perusahaan properti di China. Pelaku pasar memilih beralih ke dollar AS. 

Faisyal memprediksi rupiah kembali melemah dan bergerak di Rp 14.140–Rp 14.240 per dollar AS. Hitungan David, rupiah bergerak antara Rp 14.150–Rp 14.200. 

Kemarin, kurs spot rupiah stagnan di Rp 14.173 per dollar AS. Kurs JISDOR turun 0,10% jadi Rp 14.199.

Baca Juga: Begini prediksi Ekonom Bank Mandiri terkait neraca transaksi berjalan tahun 2021

Bagikan

Berita Terbaru

IPO Menarik Kasih Jatah Sedikit, Adakah Peluang Investor Ritel Ikut Penjatahan Pasti?
| Senin, 27 Januari 2025 | 20:51 WIB

IPO Menarik Kasih Jatah Sedikit, Adakah Peluang Investor Ritel Ikut Penjatahan Pasti?

Penjamin emisi akan berupaya untuk memperoleh permintaan saham IPO sebanyak-banyaknya sehingga permintaan lanjutan di pasar sekunder bisa terjaga.

Penawaran ORI027 Sampai 20 Februari, Kupon Lebih Tinggi dari Deposito, Pajak Rendah
| Senin, 27 Januari 2025 | 18:10 WIB

Penawaran ORI027 Sampai 20 Februari, Kupon Lebih Tinggi dari Deposito, Pajak Rendah

Pemerintah resmi memulai penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025.

Pemerintah Ketatkan Ikat Pinggang, Babat Anggaran Hingga Rp 256 Triliun
| Senin, 27 Januari 2025 | 17:09 WIB

Pemerintah Ketatkan Ikat Pinggang, Babat Anggaran Hingga Rp 256 Triliun

Untuk jaga stabilitas fiskal dan tingkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan, pemerintah menerapkan langkah efisiensi anggaran belanja K/L 

Selamat Datang Era Baru yang Sulit Diprediksi
| Senin, 27 Januari 2025 | 15:03 WIB

Selamat Datang Era Baru yang Sulit Diprediksi

Era baru yang tidak dapat diprediksi dimulai. Ini ditandai dengan ancaman tarif dan meningkatnya ketegangan global.

Penjualan Mobil Diprediksi Menggeliat, Prospek ASII Bisa Terangkat
| Senin, 27 Januari 2025 | 13:34 WIB

Penjualan Mobil Diprediksi Menggeliat, Prospek ASII Bisa Terangkat

Kinerja penjualan mobil Astra International (ASII) pada tahun 2025 diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Paradoks Ekonomi Indonesia, Hilirisasi Dimanjakan tapi Industri Padat Karya Dilupakan
| Senin, 27 Januari 2025 | 12:27 WIB

Paradoks Ekonomi Indonesia, Hilirisasi Dimanjakan tapi Industri Padat Karya Dilupakan

Pemerintah tidak memberikan perlakuan yang setara bagi industri padat karya meski terbukti mampu menjaga daya beli masyarakat.

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:32 WIB

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?

Laba industri China kembali turun. Laba perusahaan industri Tiongkok atau China turun selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024.

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:02 WIB

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat

Mata uang dolar AS menguat pada Senin (27/1), setelah para trader mempertimbangkan konsekuensi dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump.

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
| Senin, 27 Januari 2025 | 07:46 WIB

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT

Meski ditopang fundamental yang baik, kinerja saham emiten Grup Harita NCKL dan CITA sejauh ini kurang memuaskan. 

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:23 WIB

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing

Total jenderal, dalam sepekan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,45% ke level 4.190 per saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler