Peringkat Dipangkas Moody's, Saham WIKA Masih Layak Beli?

Kamis, 25 Juni 2020 | 07:33 WIB
Peringkat Dipangkas Moody's, Saham WIKA Masih Layak Beli?
[ILUSTRASI. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS ) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 8 Juni 2020. DOK/WIKA]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investor Service memangkas peringkat utang PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Meski begitu, analis menilai pemangkasan rating utang ini tidak akan berdampak signifikan pada prospek kinerja emiten konstruksi ini.

Analis Samuel Sekuritas Selvi Octaviani menilai, kinerja keuangan WIKA masih cukup kuat dalam menghadapi dampak dari penyebaran Covid-19 di Indonesia. Emiten konstruksi tersebut masih diuntungkan oleh posisi balance sheet yang sehat. WIKA juga masih dapat menjaga solvency ratio dalam batas aman.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Manajer Investasi Lokal Jadi Raja Pengelola Reksadana
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:55 WIB

Manajer Investasi Lokal Jadi Raja Pengelola Reksadana

Bahana TCW bertahan jadi pengelola reksadana terbesar di akhir tahun ini. Ini karena Bahana memiliki pengelolaan dari segmen ritel dan korporasi

Kredit Multifinance di Tahun 2025 Bakal Tumbuh Single Digit
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:55 WIB

Kredit Multifinance di Tahun 2025 Bakal Tumbuh Single Digit

Ada sejumlah segmen yang disebut akan menjadi motor penggerak pertumbuhan pembiayaan multifinance seperti perumahan dan kendaraan listrik. 

Lebih Senang Menabung, Masyarakat Tahan Belanja
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:54 WIB

Lebih Senang Menabung, Masyarakat Tahan Belanja

Meski keyakinan konsumen naik, proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi pada Desember 2024 justru menurun

Wajib Simpan DHE Satu Tahun Diprotes
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:54 WIB

Wajib Simpan DHE Satu Tahun Diprotes

Eksportir menolak rencana pemerintah yang akan memperpanjang kewajiban menyimpan DHE SDA menjadi minimal satu tahun

SBN Global US$ 2 Miliar dan € 1,4 Miliar Diterbitkan
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:53 WIB

SBN Global US$ 2 Miliar dan € 1,4 Miliar Diterbitkan

Penerbitan utang ini dilakukan untuk menutup defisit anggaran yang ditargetkan sebesar 2,53% dari produk domestik bruto (PDB)

Cermati Permodalan Bank, Ada yang Sudah Mepet
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:53 WIB

Cermati Permodalan Bank, Ada yang Sudah Mepet

Rasio kecukupan modal industri perbankan masih memadai, tapi ada beberapa bank yang perlu dicermati permodalannya. ​

Potensi Tambahan Rp 1.500 Triliun dari Coretax System
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:53 WIB

Potensi Tambahan Rp 1.500 Triliun dari Coretax System

Menurut DEN, Coretax dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara

Bank Kecil Atur Ulang Strategi Demi Duit Simpanan
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:52 WIB

Bank Kecil Atur Ulang Strategi Demi Duit Simpanan

Tantangan bank kecil menghimpun DPK akan semakin berat tahun ini, di tengah kondisi likuiditas industri perbankan yang kian ketat.​

 Perkuat Pengawasan Industri, OJK Kini Mengatur Pengalihan Piutang Bank
| Jumat, 10 Januari 2025 | 03:52 WIB

Perkuat Pengawasan Industri, OJK Kini Mengatur Pengalihan Piutang Bank

Bank diperbolehkan melakukan pengalihan atau menerima piutang, tetapi tak bisa membeli kembali piutang yang telah dialihkan​

Potensi Tambahan Rp 1.500 Triliun dari Coretax System
| Jumat, 10 Januari 2025 | 00:51 WIB

Potensi Tambahan Rp 1.500 Triliun dari Coretax System

Menurut DEN, Coretax dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler