Perlu Kejelasan

Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:08 WIB
Perlu Kejelasan
[ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat]
Khomarul Hidayat | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa lalu (7/8), terbilang mengejutkan. Hitungan BPS, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% di kuartal tersebut. Lebih tinggi dari kuartal I 2025 yang tumbuh 4,87%.

Mengejutkan, karena angka ini melewati perkiraan banyak ekonom yang umumnya memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh sekitar 4,8%. Tidak ada ekonom yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Tak ayal, data realisasi pertumbuhan ekonomi versi BPS tersebut mengundang pertanyaan. Apalagi, konsumsi rumah tangga sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi tumbuhnya tidak beda jauh dari kuartal I 2025 akibat daya beli yang masih lemah.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung flat alias mendatar yakni sebesar 4,97% di kuartal II 2025 dibandingkan 4,95% di kuartal sebelumnya. Kita tahu, konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal II 2025 lalu, konsumsi rumah tangga menyumbang sampai 54,25% pertumbuhan ekonomi.

Pertanyaannya, dengan konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh datar tersebut, kok bisa ekonomi tumbuh sampai 5,12% di kuartal II 2025? 

Hal lain yang mengundang pertanyaan ekonom adalah soal pertumbuhan investasi yang melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Versi BPS, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 6,99% di kuartal II 2025. Pertumbuhan investasi itu jauh lebih tinggi dari kuartal I 2025 yang cuma naik 2,12%. 

PMTB sendiri menjadi kontributor terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga dengan sumbangan 27,83% ke pertumbuhan ekonomi. Lompatan pertumbuhan investasi ini ditambah lonjakan ekspor yang membuat angka pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini terkerek.

Namun, mengingat selisih yang mencolok dengan proyeksi banyak ekonom, sepertinya, BPS perlu memberi penjelasan lebih rinci, terang dan meyakinkan soal data yang menjadi dasar hitungan pertumbuhan ekonomi ini. Penjelasan yang transparan penting untuk menepis keraguan soal data pertumbuhan ekonomi yang disuguhkan BPS. Ini penting demi menjaga kepercayaan publik dan pasar.

Sebab, bagaimanapun data BPS menjadi rujukan utama pasar dan juga kebijakan ekonomi.

Selanjutnya: Sudah Ada 22 Bandara Internasional di Indonesia

Bagikan

Berita Terbaru

Lalu Lintas Kurang Ramai dan Efek Diskon Tol Minim, Proyeksi Kinerja JSMR Dipangkas
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 08:15 WIB

Lalu Lintas Kurang Ramai dan Efek Diskon Tol Minim, Proyeksi Kinerja JSMR Dipangkas

JSMR terbuka untuk mengakuisisi jalan tol milik kontraktor BUMN, hanya jika mereka lolos uji tuntas dan target IRR di atas 12%.

TP Rachmat Lepas Sebagian Kepemilikan Usai TAPG Capai ATH, Investor Asing Net Buy
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 07:57 WIB

TP Rachmat Lepas Sebagian Kepemilikan Usai TAPG Capai ATH, Investor Asing Net Buy

Pendapatan dan laba bersih PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sepanjang 2025 diprediksi bisa tumbuh dua digit.

Daya Beli Turun, PHK Marak, Harga Rumah Melorot, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:54 WIB

Daya Beli Turun, PHK Marak, Harga Rumah Melorot, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

Pertumbuhan indeks harga rumah domestik turun, paling kecil sejak 2003. Penyebabnya penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan PHK

Rupiah Berpotensi Kembali Menguat Terbatas pada Kamis (7/8)
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Berpotensi Kembali Menguat Terbatas pada Kamis (7/8)

Rupiah bisa melanjutkan penguatan terbatas sejalan ekspektasi pemotongan suku bunga bank sentral AS alias Federal Reserve di September 2025. 

Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Rukun Raharja (RAJA) Terkikis
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Rukun Raharja (RAJA) Terkikis

Di semester pertama tahun ini, laba bersih PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tergerus 20,63% secara tahunan menjadi US$ 11,35 juta.

Temuan Barang Impor Ilegal Rp 26,4 Miliar
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:28 WIB

Temuan Barang Impor Ilegal Rp 26,4 Miliar

Sebagian besar barang impor tersebut berasal dari China, Prancis, Vietnam, Arab Saudi, Korea Selatan dan Malaysia,"

Akses Internet Belum Merata di Indonesia
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:25 WIB

Akses Internet Belum Merata di Indonesia

Kontribusi Pulau Jawa masih dominan terhadap nilai agregat penetrasi internet di Indonesia, yakni 58,14%

Penjual di Marketplace  Terkena Biaya Tambahan
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:22 WIB

Penjual di Marketplace Terkena Biaya Tambahan

Kemendag mengingatkan platform e-commerce agar tidak memberatkan mitra penjual UMKM dengan biaya tambahan

Harga Acuan Biodiesel Naik 5% pada Agustus 2025
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:18 WIB

Harga Acuan Biodiesel Naik 5% pada Agustus 2025

HIP BBN digunakan sebagai acuan utama dalam program mandatori pencampuran biodiesel ke dalam bahan bakar minyak jenis solar,

Penjualan Listrik PLN Naik 4,36% di Semester I-2025
| Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:16 WIB

Penjualan Listrik PLN Naik 4,36% di Semester I-2025

Peningkatan laba seiring dengan naiknya pendapatan yang dibukukan PLN yang mencapai Rp 281,89 triliun per Juni 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler