Permintaan Membaik, Saham Tekstil Menarik

Senin, 22 April 2019 | 07:58 WIB
Permintaan Membaik, Saham Tekstil Menarik
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tekstil masih optimistis melihat prospek tahun ini. Mereka melihat, pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun nanti lebih banyak didorong oleh membaiknya permintaan.

Ambil contoh, PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 15%, lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan tahun lalu.

PBRX memprediksi permintaan dari luar negeri akan naik. Peritel fesyen di luar negeri akan mulai menjajakan fesyen musim dingin. "Pendapatan mulai April hingga akhir September biasanya meningkat," ujar Head of Corporate Secretary PBRX Iswar Deni pada KONTAN belum lama ini.

Sebesar 95% pendapatan PBRX berasal dari penjualan ekspor. PBRX mengekspor garmen untuk sejumlah merek terkenal, seperti Uniqlo dan Adidas.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh antara 10% hingga 12%. Target ini memang lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun lalu.

"Itu karena tahun lalu SRIL melakukan akuisisi dua perusahaan," ujar Corporate Communication SRIL Joy Citra Dewi. Sehingga, kinerja tahun lalu melonjak karena mulai terkonsolidasinya kinerja keuangan dua perusahaan tersebut.

Untuk mencapai target tahun ini, SRIL bakal memperdalam pasar Amerika Serikat (AS) dan Asia. Diharapkan porsi ekspor terhadap pendapatan SRIL bisa meningkat jadi 62%–65%.

Daya beli

Tirta Heru, Direktur PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) menargetkan, penjualan bisa tumbuh 20% tahun ini. RICY bakal berkonsentrasi khusus di pasar domestik dengan memperkuat distribusi ke daerah yang sudah ada.

Per 2018, komposisi pendapatan RICY adalah 70% ekspor dan 30% domestik. "Kami yakin masih banyak yang bisa dikembangkan di sektor ini," kata dia.

Potensi industri garmen memang masih positif. Berdasarkan data penjualan sandang Bank Indonesia (BI), penjualan sandang terus tumbuh. Maret lalu, pertumbuhannya mencapai 40,6%, melebihi periode Februari, yakni 33,7%. Namun, manajemen ketiga emiten tersebut belum bersedia merinci kinerja kuartal pertama.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan, tahun ini akan menjadi peluang besar bagi emiten tekstil untuk berkembang. Alasannya, daya beli konsumen membaik akibat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil.

Tapi, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, ada potensi penurunan pendapatan. Terlebih, untuk emiten dengan porsi ekspor yang besar. Tahun ini dolar AS diprediksi melemah. Beda dengan tahun lalu yang diuntungkan dengan penguatan dollar, kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:53 WIB

Otoritas Pajak Mengkaji Ulang Skema Tarif Efektif Rata-Rata PPh 21

DJP mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata dalam perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang seringkali memicu kelebihan bayar gaji karyawan. 

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:19 WIB

APBD yang Mengendap dan Inersia Fiskal Daerah

Ketika keberanian membelanjakan anggaran tidak tumbuh, maka desentralisasi hanya menjadi ritual administratif tanpa semangat pembangunan.​

Investasi Minim Naker
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:01 WIB

Investasi Minim Naker

Pemerintah perlu menata ulang arah insentif investasi agar tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga manfaat sosialnya.

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:49 WIB

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY

Kebutuhan susu diperkirakan naik efek program MBG, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton naik menjadi lebih dari 8 juta ton.

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini

MSCI juga akan menerapkan pembulatan baru mulai Mei 2026, dengan aturan berbeda tergantung besarnya free float.

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO

Tertekan karena faktor non-operasional, termasuk selisih kurs dan biaya bunga dari ekspansi pembangkit. Secara operasional masih solid.

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung

Indikator teknikal menunjukkan, saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:15 WIB

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan

Persoalan pasokan BBM di SPBU BP-AKR tidak berdampak signifikan lantaran kontribusinya yang mini ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin

Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksi membaik pada semester II 2025

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:55 WIB

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See

Potensi kenaikan harga emas hingga pengujung tahun 2025 diprediksi tidak akan terlalu signifikan lagi.

INDEKS BERITA

Terpopuler