Permintaan Naik, Novo Pangkas Pasokan Obat di Amerika Serikat

Jumat, 11 Agustus 2023 | 04:20 WIB
Permintaan Naik, Novo Pangkas Pasokan Obat di Amerika Serikat
[]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - KOPENHAGEN. Novo Nordisk akan meneruskan pembatasan pasokan obat penurun berat badan, Wegovy di Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut diambil perusahaan kesehatan itu karena kewalahan mengalami lonjakan permintaan. Wegovy saat ini memang sangat populer di Negeri Paman Sam.

Efek dari penjualan obat ini, Novo percaya diri  memasang target laba operasional dalam mata uang lokal naik 31%-37%. Sedangkan penjualan diperkirakan naik 27%-33%. Proyeksi ini naik dari perkiraan yang dibuat pada April 2023, di mana laba operasional ditargetkan naik 24%-30% dan penjualan ditargetkan meningkat 28%-34%.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di Eropa setelah LVMH ini membukukan kenaikan kinerja setelah produknya sukses membuat pasien menurunkan 15% berat badan bersamaan dengan perubahan pola makan dan olahraga. 

Baca Juga: Gejala Awal Serangan Jantung Ini Jangan Disepelekan, Perhatikan Tanda-Tandanya

Sebelumnya, Mei lalu, Novo sudah mengumumkan akan mengurangi separuh pasokan dosis awal obat ini ke pasar AS selama beberapa bulan, untuk memastikan pasokan tersedia. Perusahaan ini lantas kembali mengumumkan pembatasan lanjutan karena permintaan masih tinggi.

"Inisiatif kami di awal tahun ini dengan membatasi dosis awal membantu mengelola permintaan. Jadi kami ingin memperpanjang pembatasan hingga kuartal mendatang," kata Lars Fruergaard Jorgensen, CEO Novo, kemarin,  seperti dikutip Reuters.

Banyak analis menyebut prospek Novo menarik. Ini melihat data WHO yang menyebut lebih dari 650 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas dan 1,3 miliar lainnya overweight. 

"Pertumbuhan kinerja didorong meningkatnya permintaan untuk perawatan diabetes dan obesitas berbasis GLP-1, dan kami melayani lebih banyak pasien daripada sebelumnya," kata Jorgensen. 

Analis Jyske Bank Henrik Hallengreen Laustsen, dikutip Reuters, mengatakan, penjualan produk inti Wegovy dan Ozempic mengalahkan ekspektasi. Tetapi masih ada beberapa kekecewaan, terutama pada divisi insulin dan penyakit langka.

Baca Juga: Pasca Serangan Drone Terbesar, Pertahanan Udara di Sekitar Moskow Diperkuat
 

Bagikan

Berita Terbaru

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

Menangkap Kilau Berlian Buatan
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Kilau Berlian Buatan

Berlian hasil laboratorium atau lab grown diamond sukses menggaet pasar muda yang luas dengan harga jauh lebih murah

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:50 WIB

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris

Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 19 Juni 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler