Pertahankan Kinerja, Ini Jurus Pemilik Jaringan KFC Tahun 2019

Jumat, 29 Maret 2019 | 06:00 WIB
Pertahankan Kinerja, Ini Jurus Pemilik Jaringan KFC Tahun 2019
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) membukukan pertumbuhan kinerja dobel  digit sepanjang tahun lalu. Pemilik lisensi jaringan waralaba KFC di Indonesia itu berharap bisa melanjutkan kenaikan kinerja pada tahun ini.

Pendapatan Fast Food Indonesia naik 13,58% menjadi Rp 6,02 triliun pada tahun 2018. Bisnis makanan dan minuman masih menjadi kontributor utama pendapatan dari sisi jenis usaha.

Fast Food Indonesia juga membedakan sumber pendapatan berdasarkan geografis dalam enam kategori restaurant support center (RSC). Dominasi RSC Jakarta belum tergantikan dengan catatan pendapatan Rp 2,27 triliun atau setara dengan 37,71% terhadap total pendapatan.

Tahun lalu, sebenarnya tanggungan Fast Food Indonesia naik. Beban pokok penjualan perusahaan berkode saham FAST di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut terungkit 14,57% menjadi Rp 2,28 triliun. Variabel beban meliputi pemakaian persediaan bahan baku, makanan dan minuman serta dan bahan pembungkus.

Beruntung, Fast Food Indonesia mampu menjaga laba. Hingga pada akhirnya, laba tahun berjalan mereka tumbuh 26,96% menjadi Rp 212,01 miliar.

Agar momentum pertumbuhan dobel tahun lalu berlanjut pada tahun 2019, Fast Food Indonesia menyiapkan sejumlah jurus. Mulai dari penciptaan produk baru, penerapan strategi pemasaran menarik hingga melanjutkan pembukaan gerai di lokasi-lokasi  strategis.

Sementara sepanjang 2019, Fast Food Indonesia merencanakan penambahan 60 gerai KFC baru. Menurut jadwal yang sudah mereka tetapkan, pembukaan gerai baru akan lebih banyak terjadi pada kuartal II dan kuartal III. Realisasi gerai dari  Januari-Maret 2019 sebanyak 10 gerai.

Selain lokasi yang sudah dirambah, Fast Food Indonesia mengincar lokasi baru. Dua contohnya yakni Mamuju, Sulawesi Barat dan Berau, Kalimantan Timur. "Kami selalu melihat dan mengejar daerah-daerah baru yang potensial serta menyesuaikan dengan market development yang dilakukan," tutur Shivashish Pandey, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk kepada KONTAN, Kamis (28/3).

Selain lokasi, ekspansi gerai KFC juga mempertimbangkan format gerai. Seperti diketahui, Fast Food Indonesia mengoperasikan konsep gerai KFC di dalam bangunan dan gerai yang berdiri sendiri alias stand alone. Kalau berdasarkan ukuran, ada gerai KFC reguler, gerai KFC Box dan KFC Mobile.

Adapun Fast Food Indonesia sedang getol ekspansi di stasiun kereta api, tempat peristirahatan di pinggir tol atawa rest area dan area fasilitas publik lain. Maklum, gerai di stasiun kereta, misalnya, tidak membutuhkan ruang yang luas tapi  menjanjikan mobilitas orang yang cepat sebagai pangsa pasar.

Sementara format gerai KFC Box bersifat mobile alias bisa berpindah tempat. Gerai tersebut membidik konsumen di sebuah acara tertentu seperti pertunjukan musik atau momentum lain.

Fast Food Indonesia juga mempertimbangkan momentum pasar. Sama seperti peritel lain, mereka juga berharap menangguk pendapatan lebih saat Ramadan. "Ramadan selalu menjadi pusat perhatian kami, karena bagi pasar Indonesia ini, Ramadan adalah festive season terbesar setiap tahun," kata Justinus D Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk.

 Sejalan dengan itu, Fast Food Indonesia mempersiapkan kebutuhan bahan baku menjelang Ramadan. Perusahaan tersebut mengatur manajemen stok.    

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Aturan Baru DHE Memperkuat Otot Rupiah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:00 WIB

Menanti Aturan Baru DHE Memperkuat Otot Rupiah

Jika eksportir patuh, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) SDA bisa menstabilkan rupiah dan mendorong ekonomi.

Bumi Serpong Damai (BSDE) Optimistis Menatap Bisnis Tahun 2025
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:30 WIB

Bumi Serpong Damai (BSDE) Optimistis Menatap Bisnis Tahun 2025

BSDE mengumumkan meraih marketing sales  atau prapenjualan sebesar Rp 6,84 miliar di tahun 2024 lalu.

NPL Kredit UMKM Perlu Diwaspadai
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:18 WIB

NPL Kredit UMKM Perlu Diwaspadai

Data BI menunjukkan NPL sektor UMKM terlihat membaik dari bulan ke bulan. Per Desember 2024, NPL sektor UMKM di 3,76%, naik dari 4% di November. 

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Nilai Kontrak Rp 20,66 Triliun
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:17 WIB

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Nilai Kontrak Rp 20,66 Triliun

Pada tahun 2024, mayoritas kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan gedung yang mencapai 42%.

Ada Momentum Libur Panjang, Emiten Konsumer Masih Belum Tokcer
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:16 WIB

Ada Momentum Libur Panjang, Emiten Konsumer Masih Belum Tokcer

Libur panjang perayaan Isra Miraj Nabi Muhammad dan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari ini diproyeksi jadi sentimen positif emiten konsumer.  ​

Kredit Produktif Bergeliat Walau Ekonomi Masih Berat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:16 WIB

Kredit Produktif Bergeliat Walau Ekonomi Masih Berat

Sejumlah multifinance masih memasang mode optimistis terhadap prospek pembiayaan ke sektor produktif.

Bullion Bank: Saat Emas Naik Kelas
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:16 WIB

Bullion Bank: Saat Emas Naik Kelas

Pengembangan bullion melalui produk-produk keuangan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi industri emas di Indonesia.

Emiten Adu Seksi Saham Agar Masuk Radar MSCI
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:16 WIB

Emiten Adu Seksi Saham Agar Masuk Radar MSCI

Meneropong saham-saham emiten yang berpotensi masuk dan keluar dari indeks MSCI pada rebalancing bulan Februari 2025​.

Bunga Acuan Turun, Distribusi Kredit Bakal Kian Bersinar
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:14 WIB

Bunga Acuan Turun, Distribusi Kredit Bakal Kian Bersinar

Bank menilai segmen kredit konsumer dan kredit korporasi akan menjadi penopang kinerja pertumbuhan kredit di tahun ini. 

Sejumlah Bank Berniat Melepas Saham Perdana, Tapi Belum Tentu Tahun Ini
| Kamis, 23 Januari 2025 | 04:05 WIB

Sejumlah Bank Berniat Melepas Saham Perdana, Tapi Belum Tentu Tahun Ini

Bank yang berencana IPO diantaranya Super Bank Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah) dan Bank Nano Syariah ​

INDEKS BERITA

Terpopuler