Pertahankan Kinerja, Ini Jurus Pemilik Jaringan KFC Tahun 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) membukukan pertumbuhan kinerja dobel digit sepanjang tahun lalu. Pemilik lisensi jaringan waralaba KFC di Indonesia itu berharap bisa melanjutkan kenaikan kinerja pada tahun ini.
Pendapatan Fast Food Indonesia naik 13,58% menjadi Rp 6,02 triliun pada tahun 2018. Bisnis makanan dan minuman masih menjadi kontributor utama pendapatan dari sisi jenis usaha.
Fast Food Indonesia juga membedakan sumber pendapatan berdasarkan geografis dalam enam kategori restaurant support center (RSC). Dominasi RSC Jakarta belum tergantikan dengan catatan pendapatan Rp 2,27 triliun atau setara dengan 37,71% terhadap total pendapatan.
Tahun lalu, sebenarnya tanggungan Fast Food Indonesia naik. Beban pokok penjualan perusahaan berkode saham FAST di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut terungkit 14,57% menjadi Rp 2,28 triliun. Variabel beban meliputi pemakaian persediaan bahan baku, makanan dan minuman serta dan bahan pembungkus.
Beruntung, Fast Food Indonesia mampu menjaga laba. Hingga pada akhirnya, laba tahun berjalan mereka tumbuh 26,96% menjadi Rp 212,01 miliar.
Agar momentum pertumbuhan dobel tahun lalu berlanjut pada tahun 2019, Fast Food Indonesia menyiapkan sejumlah jurus. Mulai dari penciptaan produk baru, penerapan strategi pemasaran menarik hingga melanjutkan pembukaan gerai di lokasi-lokasi strategis.
Sementara sepanjang 2019, Fast Food Indonesia merencanakan penambahan 60 gerai KFC baru. Menurut jadwal yang sudah mereka tetapkan, pembukaan gerai baru akan lebih banyak terjadi pada kuartal II dan kuartal III. Realisasi gerai dari Januari-Maret 2019 sebanyak 10 gerai.
Selain lokasi yang sudah dirambah, Fast Food Indonesia mengincar lokasi baru. Dua contohnya yakni Mamuju, Sulawesi Barat dan Berau, Kalimantan Timur. "Kami selalu melihat dan mengejar daerah-daerah baru yang potensial serta menyesuaikan dengan market development yang dilakukan," tutur Shivashish Pandey, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk kepada KONTAN, Kamis (28/3).
Selain lokasi, ekspansi gerai KFC juga mempertimbangkan format gerai. Seperti diketahui, Fast Food Indonesia mengoperasikan konsep gerai KFC di dalam bangunan dan gerai yang berdiri sendiri alias stand alone. Kalau berdasarkan ukuran, ada gerai KFC reguler, gerai KFC Box dan KFC Mobile.
Adapun Fast Food Indonesia sedang getol ekspansi di stasiun kereta api, tempat peristirahatan di pinggir tol atawa rest area dan area fasilitas publik lain. Maklum, gerai di stasiun kereta, misalnya, tidak membutuhkan ruang yang luas tapi menjanjikan mobilitas orang yang cepat sebagai pangsa pasar.
Sementara format gerai KFC Box bersifat mobile alias bisa berpindah tempat. Gerai tersebut membidik konsumen di sebuah acara tertentu seperti pertunjukan musik atau momentum lain.
Fast Food Indonesia juga mempertimbangkan momentum pasar. Sama seperti peritel lain, mereka juga berharap menangguk pendapatan lebih saat Ramadan. "Ramadan selalu menjadi pusat perhatian kami, karena bagi pasar Indonesia ini, Ramadan adalah festive season terbesar setiap tahun," kata Justinus D Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk.
Sejalan dengan itu, Fast Food Indonesia mempersiapkan kebutuhan bahan baku menjelang Ramadan. Perusahaan tersebut mengatur manajemen stok.