Pertamina dan Saudi Aramco Bentuk Tim Valuasi Pengembangan Kilang Cilacap

Senin, 22 Juli 2019 | 04:45 WIB
Pertamina dan Saudi Aramco Bentuk Tim Valuasi Pengembangan Kilang Cilacap
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sepakat membentuk tim gabungan untuk menentukan valuer (tim penilai) dalam valuasi pengembangan Refinery Development Master Plant (RDMP) kilang Cilacap. Saat ini tercatat sudah ada lima valuer, dan targetnya, valuer tersebut sudah tersusun pada pekan depan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, dalam pengembangan pembangunan Kilang Cilacap itu pihak dengan Saudi Aramco masih terus melakukan pembahasan berkenaan dengan pembentukan joint venture (JV). "Kami punya lima kandidat valuer, mudah-mudahan pekan depan terpilih," ungkap Nicke, Jumat (19/7).

Namun sayangnya, Nicke masih enggan menyebut kelima kandidat konsultan independen itu. Yang pasti, pembentukan tim gabungan sebagai langkah mempercepat negosiasi yang ditarget bisa selesai pada September 2019.

Asal tahu, sebelumnya, Pertamina memang sempat menyodorkan nilai valuasi berdasarkan hasil perhitungan Pertamina. Namun, nilai itu ditolak Saudi Aramco. Bahkan, Saudi Aramco juga menolak nilai valuasi dari konsultan independen dalam hal ini PricewaterhouseCoopers (PWC).

Sejauh ini, kata Nicke, skema yang ditawarkan masih skema spin-off, yakni ekspansi terhadap akses eksisting. "Namun kalau tidak workable, kita coba tawarkan yang bangun baru (bentuk usaha baru), Petrokimia," ujar Nicke. Dus, konsep pengembangan Petrokimia diklaim sudah siap.

Nicke juga belum bisa memastikan besaran investasi proyek pengembangan perusahaan baru Petrokimia. Namun, ia menyebut RDMP Cilacap menelan biaya US$ 6 miliar. Sebagian telah dialokasikan untuk sejumlah proyek. "Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap dan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) sudah rampung, sudah masuk buku," jelas Nicke.

Sebelumnya, Direktur Mega Proyek dan Petrokimia PT Pertamina Ignatius Tallulembang bilang, pihaknya sedang menyusun usulan skema baru. Apabila Saudi Aramco menyepakati skema itu, akan ada perpanjangan pembahasan selama tiga bulan ke depan untuk melaksanakan joint venture design agreement (JVDA).

Dalam skema itu, Pertamina tidak lagi menawarkan spin off maupun harus melalui valuasi aset. Perusahaan migas pelat merah ini akan memiliki porsi sendiri dalam pengembangan Kilang Cilacap, dengan tanggungan biaya yang disiapkan Pertamina. Sebesar 65%–70% dana pengembangan itu berasal dari pinjaman, sementara sisanya berasal dari ekuitas.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Menguat Bersama dengan Saham Sawit, TAPG dan DSNG Jadi Favorit
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Harga CPO Menguat Bersama dengan Saham Sawit, TAPG dan DSNG Jadi Favorit

Kenaikan harga CPO ini utamanya didorong oleh peningkatan permintaan CPO dari India dan China serta pengetatan pasokan dari Indonesia.

Sell On News, Pengumuman Rencana Rights Issue PACK Disambut Profit Taking Hingga ARB
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:48 WIB

Sell On News, Pengumuman Rencana Rights Issue PACK Disambut Profit Taking Hingga ARB

PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berencana menggelar rights issue Rp 2,73 triliun untuk akuisisi tambang nikel.

Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel

China terus menimbun stok minyak, terlihat dari volume impor yang 10% lebih tinggi dari kebutuhan negara itu.

Petrosea (PTRO) Gencar Akuisisi di Semester I-2025, Kas Terkuras Hingga 42 Persen
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:30 WIB

Petrosea (PTRO) Gencar Akuisisi di Semester I-2025, Kas Terkuras Hingga 42 Persen

Meski posisi liabilitas lebih tinggi dari ekuitas, hal terebut tidak menjadi masalah selama akuisisi mampu menghasilkan laba dan arus kas sehat.

Saham-Saham Emiten Grup Lippo Tengah Naik Daun, Seberapa Menarik Untuk Dilirik?
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:12 WIB

Saham-Saham Emiten Grup Lippo Tengah Naik Daun, Seberapa Menarik Untuk Dilirik?

Kenaikan sebagian harga saham emiten Grup Lippo tidak diiringi dengan perbaikan yang signifikan di sisi fundamental.

Tera Data Indonusa (AXIO) Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 48 Miliar
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:25 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 48 Miliar

Dana capex tahun ini juga dialokasikan untuk pengembangan fasilitas, termasuk penambahan instalasi bangunan serta peremajaan inventaris keja.

Menengok Arah Bisnis IRSX Usai Ganti Pemegang Saham Pengendali
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:18 WIB

Menengok Arah Bisnis IRSX Usai Ganti Pemegang Saham Pengendali

PT Media Digital Investindo mengakuisisi saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) jauh di bawah harga pasar.

Truk Peti Kemas Hanya Diberikan Waktu 60 Menit di Pelabuhan Tanjung Priok
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:05 WIB

Truk Peti Kemas Hanya Diberikan Waktu 60 Menit di Pelabuhan Tanjung Priok

Truk pengangkut peti kemas di pelabuhan dibatasi waktunya hanya 60 menit untuk berada di kawasan pelabuhan, terhitung sejak berada di pintu masuk.

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun

Pemerintah melihat ruang besar untuk meningkatkan penerimaan pajak dari shadow economy, khususnya empat sektor utama yang minim pengawasan.

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi

Tingginya rencana penarikan utang pemerintah tahun depan membawa sejumlah risiko                    

INDEKS BERITA

Terpopuler