Pertanda Baru Jepang Terancam Inflasi, Indeks Harga Jasa Korporasi Melonjak Tinggi

Rabu, 26 Januari 2022 | 13:50 WIB
Pertanda Baru Jepang Terancam Inflasi, Indeks Harga Jasa Korporasi Melonjak Tinggi
[ILUSTRASI. Situasi pusat perbelanjaan selama masa pandemi di Tokyo, Jepang, 26 Juli 2020. REUTERS/Issei Kato]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks yang mengukur biaya jasa di antara perusahaan pada Desember tahun lalu mencapai level tertinggi selama lebih dari dua dekade. Kenaikan indeks itu merupakan pertanda baru tentang ancaman inflasi yang dipicu oleh kenaikan biaya pengiriman dan pemulihan permintaan dari situasi di masa pandemi.

Indeks harga produsen jasa pada Desember naik 1,1% dari tahun sebelumnya, menandai kenaikan selama 10 bulan berturut-turut, demikian data yang dipublikasikan Bank of Japan (BOJ) pada Rabu (26/1). Level indeks di 106,0 merupakan yang tertinggi sejak Juli 2001.

Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan biaya transportasi dengan biaya angkutan laut melonjak 38,6% pada Desember dari tahun lalu, data menunjukkan. Pergerakan indeks menggarisbawahi dampak gangguan rantai pasokan global terhadap biaya jasa yang ditanggung sektor korporasi Jepang.

Kenaikan biaya iklan pada Desember hingga 6,4% mempertegas tanda permintaan yang terangkat oleh pelonggaran aturan pembatasan Covid-19.

Jepang belum kebal terhadap inflasi komoditas global dengan harga grosir di bulan Desember melonjak 8,5% dari tahun sebelumnya, yang merupakan laju tercepat kedua.

Baca Juga: Negara Lain Dibayangi Ancaman Inflasi, China Jadi Tempat Berlindung Investor Global

Tetapi inflasi konsumen inti hanya 0,5% pada bulan Desember, jauh di bawah target BOJ yang sebesar 2%. Konsumsi yang lemah menghambat perusahaan untuk membebankan biaya yang lebih tinggi ke rumah tangga.

Pembuat kebijakan mengatakan pertumbuhan upah yang lebih kuat akan sangat penting bagi inflasi untuk mempercepat secara berkelanjutan menuju target BOJ.

Upah yang lebih tinggi akan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga jasa. Banyak analis meragukan perusahaan akan meningkatkan gaji secara agresif ketika prospek ekonomi kembali pudar akibat kenaikan biaya bahan baku dan kebangkitan kasus Covid-19.

Gelombang rekor kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron telah memaksa Jepang untuk memperluas wilayah yang tunduk pada pembatasan yang lebih ketat. Ekonomi yang baru beringsut maju pun terancam kembali jalan di tempat.

 

Bagikan

Berita Terbaru

PaDi UMKM Sediakan Pinjaman Modal bagi Usaha Kecil
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:28 WIB

PaDi UMKM Sediakan Pinjaman Modal bagi Usaha Kecil

UKM bisa menikmati layanan financing, yakni pinjaman modal dari berbagai pilihan pembiayaan yang bisa disesuaikan kebutuhan mereka

IKM Berperan Besar dalam Perkembangan Industri Kosmetik
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:23 WIB

IKM Berperan Besar dalam Perkembangan Industri Kosmetik

Jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia pada 2023 sebanyak 1.039 pelaku usaha, dengan 89,2% merupakan IKM. 

Sukses Usaha Berkat Ilmu Kepepet
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:16 WIB

Sukses Usaha Berkat Ilmu Kepepet

Berkat kegigihan mengembangkan usaha, Muhammad Haelani bisa memiliki pabrik dengan berbagai mesin produksi suku cadang kendaraan bermotor

PP Belum Terbit, Peralihan Pengawasan Aset Kripto dari Bappebti ke OJK Terancam Molor
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:21 WIB

PP Belum Terbit, Peralihan Pengawasan Aset Kripto dari Bappebti ke OJK Terancam Molor

Peraturan Pemerintah (PP) yang akan mengatur peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK, sebagai peraturan pelaksana UU P2SK, belum disahkan.

Ambruk Menjelang Akhir Tahun 2024, Harga Bitcoin Masih Berpotensi Menguat Awal 2025
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:57 WIB

Ambruk Menjelang Akhir Tahun 2024, Harga Bitcoin Masih Berpotensi Menguat Awal 2025

Katalis positif bagi bitcoin antara lain, kebijakan pro kripto Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Saham Emiten Energi Masih Paling Seksi
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:55 WIB

Saham Emiten Energi Masih Paling Seksi

Di sepanjang tahun 2024, kinerja saham-saham sektor energi mengungguli saham emiten di sektor lainnya.

Pendapatan PLN Bisa Susut Rp 10 Triliun Gara-Gara Diskon 50% Tarif Listrik
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:34 WIB

Pendapatan PLN Bisa Susut Rp 10 Triliun Gara-Gara Diskon 50% Tarif Listrik

PLN memastikan diskon tarif listrik 50% akan diterima 81,4 juta pelanggan dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah dan tepat sasaran.

BUMN Karya dan Angkutan Masuk Daftar Merger
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:31 WIB

BUMN Karya dan Angkutan Masuk Daftar Merger

Merger Pelni dan ASDP Indonesia Ferry dengan Pelindo telah mendapatkan restu dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

Momentum Natal dan Tahun Baru, Emiten Unggas Bisa Tancap Gas
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:15 WIB

Momentum Natal dan Tahun Baru, Emiten Unggas Bisa Tancap Gas

Emiten unggas masih memiliki prospek positif. Salah satunya dari program makan bergizi gratis. Program ini juga bisa meningkatkan, DOC dan LB.

Ekspansi Kredit Korporasi Bakal Melandai Tahun Depan
| Sabtu, 28 Desember 2024 | 08:13 WIB

Ekspansi Kredit Korporasi Bakal Melandai Tahun Depan

Para bankir dan analis melihat prospek kredit korporasi tahun depan tidak akan semoncer tahun 2024 ini​

INDEKS BERITA

Terpopuler