Perusahaan BUMN Bahu Membahu Menolong Asuransi Jiwasraya

Kamis, 17 Januari 2019 | 04:10 WIB
Perusahaan BUMN Bahu Membahu Menolong Asuransi Jiwasraya
[]
Reporter: Ferrika Sari, Galvan Yudistira | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian BUMN menyebutkan, skema penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya akan melibatkan banyak pihak. Banyak perusahaan pelat merah yang akan bergotongroyong.

Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, mengklaim hampir semua bank  pelat merah siap untuk membantu memperbaiki masalah gagal bayar produk Saving Plan yang saat ini sedang mendera Jiwasraya.

“Semua bank BUMN siap membantu tapi tidak semua akan menjadi pemegang saham,” kata Gatot kepada KONTAN Rabu (16/1). Komitmen Bank BUMN ini ditunjukkan dengan rencana bermitra (partner) dengan Jiwaraya.

Menurut Gatot, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) siap melakukan partner dengan Jiwasraya. Sedangkan Bank Tabungan Negara (BTN), Pegadaian dan beberapa BUMN non keuangan lain seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Telkomsel akan menjadi pemegang saham anak usaha Jiwasraya.

Terkait masuknya investor di Jiwasraya ini, Kementerian BUMN masih mematangkan konsep dan melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Terkait masuknya investor di Jiwasraya, pemerintah sudah menunjuk Mandiri Sekurtas sebagai konsultan.

Sedangkan solusi masalah gagal bayar produk saving plan Jiwasraya, Gatot bilang manajemen masih berusaha untuk mencari solusi. Hal ini memerlukan proses yang tidak sebentar.

Gatot bilang, saat ini aset Jiwasraya tidak terlalu banyak. Jiwasraya masih mempunyai portofolio investasi di saham dan reksadana yang masih cukup besar. Seiring dengan salah investasi dan kondisi pasar yang masih belum optimal, investasi di saham bisa dikatakan sedang mengalami penurunan.

Pemerintah menurut Gatot pada akhirnya akan berusaha menyelesaikan masalah pembayaran premi produk Saving Plan Jiwasaraya. Hal ini karena hal ini masuk dalam kategori kewajiban segera ke nasabah yang harus diselesaikan. Jiwasraya sedang kesulitan likuiditas akibatnya tidak mampu membayar nilai polis nasabah.

Mengadu ke Presiden

Adapun persoalan Jiwasraya kini sudah diajukan Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance Jiwasraya ke meja Presiden Joko Widodo.  Forum pemegang polis telah mengirimkan surat ke Joko Widodo untuk mendesak penyelesaian tunggakan pembayaran polis jatuh tempo Jiwasraya kepada pemegang polis.

Koordinator Forum Pemegang Polis Bancaasurance Rudyantho mengatakan, bahwa pengaduan kepada Presiden telah diterima oleh pihak istana negara. “Intinya, surat ini berisi pengaduan atas sikap Jiwasraya yang ingkar janji tidak membayarkan hak-hak pemegang polis yang jatuh tempo,” kata Rudyantho, Rabu (16/1).

Alasan pengaduan itu karena belum ada tanggapan dari Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya juga tidak memberikan solusi yang kongkrit ke anggota forum. Para korban berharap surat ke Presiden ini bisa membuat ada langkah serius untuk membayar kewajiban nilai polis.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

Kontraktor Swasta Ingin Persaingan Bisnis yang Adil
| Selasa, 25 November 2025 | 07:20 WIB

Kontraktor Swasta Ingin Persaingan Bisnis yang Adil

Kebijakan reposisi BUMN Karya ini dapat menghasilkan peta persaingan yang lebih proporsional, antara BUMN dan swasta.

Mekanisme Penyaluran Pertalite akan Diatur Ulang
| Selasa, 25 November 2025 | 07:02 WIB

Mekanisme Penyaluran Pertalite akan Diatur Ulang

Perpres No. 191/2014 menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yang tidak disubsidi penuh oleh pemerintah

INDEKS BERITA

Terpopuler