Prabowo Siap Menindak Penggilingan Padi Nakal

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:00 WIB
Prabowo Siap Menindak Penggilingan Padi Nakal
[ILUSTRASI. Petani memanen padi di desa Limpok, Kecamatan Krueng Baruna Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (2/2/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 6.000 per kg. 

Presiden Prabowo Subianto menyatakan penerapan aturan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen utama pangan. Untuk itu, dia mengingatkan kepada para pelaku penggilingan padi di daerah agar mulai membeli gabah sesuai dengan ketentuan yang ada. 

Presiden akan mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran pembelian gabah yang tak sesuai HPP.

"Penggilingan padi kalau main-main akan saya tindak. Kita semua punya tanggung jawab," ujar Presiden Prabowo di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (3/2).

Baca Juga: Penyerapan Beras Petani 70% saat Panen Raya Padi

Dia meminta Dinas Pertanian, Komandan Distrik Militer (Dandim) hingga Kepolisian untuk mengawasi penggilingan-penggilingan padi di daerah.

"Penggilingan padi kalau main-main, akan saya tindak," janji Prabowo.

Ketua Umum DPP Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengklaim sudah mulai memasok gabah ke Bulog dengan harga sesuai ketentuan.

 

Selanjutnya: Pemerintah Mengkaji Regulasi THR bagi Ojol

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Top Gainers Pekan Kedua Februari 2025 Diisi Saham-Saham Kurang Likuid
| Selasa, 18 Februari 2025 | 09:41 WIB

Top Gainers Pekan Kedua Februari 2025 Diisi Saham-Saham Kurang Likuid

Kenaikan paling besar terjadi pada PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Dalam sepekan, pertumbuhan harganya mencapai 40%.

Perdagangan Surplus, Ekspor Turun 3 Bulan Beruntun
| Selasa, 18 Februari 2025 | 09:19 WIB

Perdagangan Surplus, Ekspor Turun 3 Bulan Beruntun

Nilai impor dan ekspor sama-sama turun. Tetapi, ekspor Indonesia turun dalam tiga bulan berturut-turut.

Bukalapak (BUKA) Ajukan PKPU Terhadap Mitra Bisnis
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:40 WIB

Bukalapak (BUKA) Ajukan PKPU Terhadap Mitra Bisnis

Langkah hukum tersebut diambil untuk memastikan keadilan bagi perusahaan dan menciptakan kepastian hukum bagi dunia usaha di Indonesia.

Tetap Waspada, Rupiah Masih Rentan Melorot Kembali
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:29 WIB

Tetap Waspada, Rupiah Masih Rentan Melorot Kembali

Keputusan suku bunga BI pekan ini menjadi faktor kunci. Selain itu, sentimen pasar didominasi oleh pembelian dolar oleh BUMN.. 

FKS Food Sejahtera (AISA) Memperkuat Jaringan Distribusi dan Inovasi
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:20 WIB

FKS Food Sejahtera (AISA) Memperkuat Jaringan Distribusi dan Inovasi

AISA meyakini penjualan di tahun 2025 cenderung positif dan akan lebih baik dibandingkan realisasi 2024

Investor Mesti Bersiap, Dividen Emiten Batubara bisa Menciut Akibat Dua Sentimen Ini
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:13 WIB

Investor Mesti Bersiap, Dividen Emiten Batubara bisa Menciut Akibat Dua Sentimen Ini

Nilai dividen yang dibagikan emiten pertambangan batubara seperti ITMG PTBA, dan UNTR diprediksi bakal menyusut secara signifikan.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Intip Program 3 Juta Rumah
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:00 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Intip Program 3 Juta Rumah

INTP mengharapkan kenaikan kenaikan permintaan seiring proyek pertumbuhan industri semen di tahun ini.

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Selasa 18 Februari 2025
| Selasa, 18 Februari 2025 | 07:30 WIB

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Selasa 18 Februari 2025

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup pada angka 16.228 per dolar AS, menguat 0,14% dari akhir pekan lalu. 

Berikut Daftar Sejumlah Ide Trading Saham Untuk 18 Februari 2025
| Selasa, 18 Februari 2025 | 07:27 WIB

Berikut Daftar Sejumlah Ide Trading Saham Untuk 18 Februari 2025

Ide trading untuk perdagangan Selasa, 18 Februari 2025 secara teknikal oleh sejumlah analis teknikal yang patut dilirik

Harga Listrik Mengerek Capex Inalum dan EGA
| Selasa, 18 Februari 2025 | 07:23 WIB

Harga Listrik Mengerek Capex Inalum dan EGA

Semula total capex diperkirakan US$ 2,5 miliar (setara Rp 40,54 triliun), namun belakangan membengkak hingga US$ 4,8 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler