Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan, Harga Saham BREN Kembali Terdongkrak

Selasa, 11 Juni 2024 | 08:05 WIB
Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan, Harga Saham BREN Kembali Terdongkrak
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyapa taipan Prajogo Pangestu (kanan) dan Sugianto Kusuma alias Aguan sebagai perwakilan investor saat meresmikan pembangunan Hotel Nusantara di IKN Nusantara, Kamis (21/9/2023). DOK/SETNEG]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ditutup naik signifikan sebesar 9,92% menjadi Rp 6.650 per saham pada Senin (10/6). Padahal, pada sesi periodic call auction pertama, harga BREN sempat jatuh ke Rp 5.500 per saham.

Peningkatan harga ini terjadi setelah koreksi tajam dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Sejak Rabu, 5 Juni 2024 sampai dengan Jumat, 7 Juni 2024, harga BREN merosot 29,46% ke level Rp 6.050 per saham. 

Di tengah penurunan saham yang terjadi tadi pagi, pemegang saham pengendali BREN sekaligus pemilik Grup Barito Pacific Prajogo Pangestu menambah kepemilikan di saham ini. Prajogo membeli sebanyak 37.848.800 saham pada 10 Juni 2024. 

Jumlah tersebut setara 0,24% dari jumlah saham yang beredar di masyarakat sebesar 15.694.413.334 lembar saham per April 2024.
Namun, belum diketahui Prajogo membeli BREN di harga berapa rupiah.

Merly, Direktur dan Corporate Secretary PT Barito Renewables Energy Tbk mengatakan, penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo merupakan bentuk dari kepercayaannya sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak usahanya. Sebut saja Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy.

Barito Renewables telah menyelesaikan akuisisi penting yang menambah portofolio energi hijau melalui Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) Sidrap 1 oleh anak usahanya, Barito Wind Energy. PLTA ini memiliki kapasitas sebesar 75 MW.

Selain itu, anak usaha di bidang panas bumi, Star Energy Geothermal juga sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas total panas bumi di ketiga wilayah operasinya, yaitu Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Sebesar 53 MW diantaranya akan dicapai melalui dua strategi, yakni pengembangan Salak Binary dan program retrofit. 

"Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik," ucap Merly dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/6).

Baca Juga: Telkom Menargetkan, Tahun Ini Nilai Sinergi dengan GOTO Tumbuh 20%

Sebagai informasi, PT Barito Renewables Energy Tbk merupakan salah satu produsen panas bumi terbesar di Indonesia dan dunia. Perusahaan mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 886 MW dan memiliki potensi pengembangan tambahan sebesar 1.000 MW atas dua wilayah Penugasan Survey Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) Sekincau Selatan yang berlokasi di provinsi Lampung dan PSPE Hamiding yang berlokasi di provinsi Maluku Utara. 

Selain itu, perusahaan belum lama ini menyelesaikan akuisisi pembangkit listrik tenaga bayu Sidrap-1 yang memiliki kapasitas terpasang 78,75 MW dan tiga wilayah ekplorasi. Wilayah eksplorasi ini berada di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok, dengan potensi kapasitas mencapai 318 MW. 

Sepanjang tahun 2023, BREN membukukan pendapatan sebesar US$ 594,93 juta. Capain ini meningkat 4,42% secara tahunan atau year on year (YoY) dari pendapatan tahun 2022 sebesar US$ 569,78 juta.

Rinciannya penjualan listrik berkontribusi US$ 275,12 juta, penjualan uap sebesar US$ 126,52 juta, biaya manajemen sebesar US$ 28.000, dan penjualan kredit karbon US$ 4.000.

Kemudian, pendapatan dari sewa operasi berkontribusi sebesar US$ 152,75 juta atau terkoreksi 0,27% secara tahunan. Pendapatan sewa pembiayaan turun 1,89% YoY menjadi US$ 40,50 juta. 

Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BREN berhasil tumbuh 17,88% secara tahunan menjadi US$ 107,41 juta sepanjang 2023 dari US$ 91,12 juta di tahun sebelumnya.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler