KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intervensi Bank Indonesia (BI) menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Rabu (22/4), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,11% menjadi Rp 15.450 per dollar AS. Sementara, kurs tengah rupiah BI tercatat menguat sebesar 0,48% jadi Rp 15.567 per dollar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menilai, penguatan kurs rupiah kali ini tidak signifikan. "Risk appetite investor kadang muncul kadang hilang, pelaku pasar masih wait and see semua. Sentimen global juga belum terlalu solid," kata Lukman, Rabu (22/4).
Baca Juga: Terpopuler: Ruangguru ternyata dari Singapura, Iran pamer drone bisa capai Israel
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan, nilai tukar rupiah menguat karena minat investor pada obligasi sudah mulai naik. Ini terbantu oleh penerbitan global bond.
Mikail juga melihat kemampuan BI menjaga nilai tukar rupiah semakin kuat. "Rupiah menguat karena peran intervensi BI dalam menjaga level rupiah saat ini," kata Mikail.
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Ini Saham yang Menarik Dicermati
Selain itu, Mikail memperkirakan, penurunan harga minyak akan menyulut The Fed menambah likuiditas dan melakukan currency swap. Jadi, kurs rupiah masih berpeluang menguat.
Dengan begitu, Mikail memperkirakan rupiah akan cenderung bergerak sideways dengan kisaran Rp 15.500-Rp 15.550 per dollar AS pada hari ini. Sementara, menurut perhitungan Lukman, kurs rupiah hari ini akan bergerak bergerak di kisaran Rp 15.600-Rp 15.800 per dollar AS.