KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya sentimen membuat rupiah bergerak sideways.
Kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat tipis 0,01% menjadi Rp 14.238 per dollar Amerika Serikat (AS).
Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) menanjak 0,38% ke Rp 14.203 per dollar AS.
Menurut Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, keunggulan rupiah terjadi karena pelaku pasar menanti kebijakan People's Bank of China (PBOC) dalam penetapan suku bunga acuan.
Bank sentral Negeri Tirai Bambu tersebut diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuan yang saat ini ada di kisaran 4,35%.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, penguatan rupiah yang cenderung terbatas karena pelaku pasar menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ingin porsi asing di Surat Berharga Negara (SBN) hanya 20%.
Padahal, Jumat (16/8), porsi asing di SBN tercatat 38,45%.
"Komentar ini direspons pasar dengan membeli dollar AS sehingga penguatan rupiah terbatas," kata dia.
Josua pun memprediksi rupiah hari ini bergerak di Rp 14.200–Rp 14.275 per dollar AS.
Sedangkan Ibrahim menebak, rupiah dalam rentang Rp 14.177–Rp 14.288 per dollar AS.
Baca Juga: Catat, IHSG Akan Menguat Jika Bunga Kembali Dipangkas premium