KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diperkirakan bisa melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (9/9).
Di akhir pekan lalu, kurs rupiah menguat 0,38% ke Rp 14.101 per dollar AS.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menjelaskan, sentimen kenaikan cadangan devisa Agustus sebesar US$ 500 juta menjadi US$ 126,4 miliar cukup memberikan sentimen positif bagi kurs rupiah.
Namun, rupiah sulit menguat ke bawah Rp 14.000 per dollar AS. "Karena kondisi impor Indonesia yang tinggi dan belum memungkinkan. Apalagi neraca transaksi berjalan juga masih mencatatkan defisit," jelas Lana, Sabtu (7/9).
Proyeksi Lana, rupiah hari ini akan bergerak antara Rp 14.050–Rp 14.150 per dollar AS.
Baca Juga: Review Kurs Rupiah: Imbas Perang Dagang Mereda
Sedangkan untuk sepekan ke depan, rupiah masih sideways dan bergerak antara Rp 13.980–Rp 14.200 per dollar AS lantaran pasar fokus menunggu keputusan bunga Federal Reserve 19 September nanti.
Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, angka inflasi Indonesia yang masih terjaga serta data ekonomi global masih cukup baik memungkinkan rupiah kembali menguat.
Baca Juga: Di hadapan Merkel, Xi Jinping berjanji akan lebih membuka ekonomi China
Terkait perang dagang, ada harapan setelah AS dan China berniat negosiasi lagi.
Proyeksi Ibrahim, kurs rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp 14.095–Rp 14.160 per dollar AS.