Premi Asuransi Kendaraan Bermotor Masih Menderu

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi kendaraan bermotor masih menderu meski pasar otomotif lesu pada awal tahun ini. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pada kuartal I premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh 13,8% secara tahunan menjadi Rp 5,9 triliun.
Padahal menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales mobil nasional pada Januari-Maret 2024 tercatat mengalami penurunan sebesar 23,9% secara tahunan. Pada saat yang sama, penjualan di pasar ritel juga turun 15%.
"Premi tidak akan langsung mengalami penurunan saat penjualan mobil turun. Tapi kami mengamati adanya kemungkinan premi akan melandai," ujar Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang belum lama ini.
Pertumbuhan premi lini bisnis ini juga dirasakan oleh PT Asuransi Simas Insurtech. Hingga Mei 2024, Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana menyebut premi asuransi kendaraan bermotor di perusahaannya naik 50% dibanding periode yang sama pada tahun lalu menjadi Rp 53,9 miliar.
Baca Juga: Bisnis Asuransi Properti Makin Kokoh
Ia menyebut kenaikan premi asuransi kendaraan bermotor Simas Insurtech didorong peningkatan kerja sama dengan beberapa mitra bisnis.
"Kemudian karena adanya peningkatan penjualan direct melalui aplikasi dan website Simas Insurtech," kata Teguh, Selasa (25/6).
Melihat tren ini, Teguh optimistis bisa mencapai target premi asuransi kendaraan bermotor hingga akhir tahun nanti. Untuk mencapainya, perseroan akan terus menjaga kerja sama dengan mitra bisnis yang ada.
Kondisi berbeda terjadi di PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) yang mengalami penurunan premi asuransi kendaraan bermotor pada awal 2024. Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi bilang premi asuransi kendaraan bermotor perseroan turun 11% pada kuartal I 2024 menjadi Rp 145 miliar.
"Penurunan tersebut karena penjualan mobil baru juga tercatat menurun," ujar Christian.
Baca Juga: Premi Industri Reasuransi Masih Tumbuh Dua Digit
Meski begitu, Aswata masih mempertahankan target premi asuransi kendaraan bermotor sepanjang tahun ini sebesar Rp 700 miliar. Target tersebut lebih tinggi 10% dari realisasi pada 2023.
Untuk menggenjot premi lini bisnis tersebut di sisa tahun 2024, Christian bilang Aswata akan mendorong premi renewal bisnis dari nasabah eksisting. Selain it pihaknya akan terus menambah mitra dari sejumlah perusahaan pembiayaan baru.