Premi Asuransi Kerugian Tumbuh 17,27% Hingga Pertengahan Tahun 2019

Jumat, 26 Juli 2019 | 05:30 WIB
Premi Asuransi Kerugian Tumbuh 17,27% Hingga Pertengahan Tahun 2019
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan asuransi jiwa, asuransi kerugian masih mampu mengungkit kinerjanya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi per Juni 2019 sebesar Rp 50,93 triliun.

Nilai tersebut melesat 17,27% secara tahunan dari Juni 2018 sebesar Rp 43,43 triliun. “Asuransi kerugian tumbuh seiring dengan banyaknya pembangunan pabrik baru, proyek baru, dan kerjaan baru yang membutuhkan proteksi dari asuransi. Biasanya masa proyeknya lebih dari satu tahun,” tutur Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menambahkan, kinerja perusahaan asuransi didukung oleh risk based capital (RBC) industri asuransi umum sebesar 313,5% pada Juni 2019. Nilai ini jauh di atas ambang batas ketentuan yang telah ditetapkan oleh OJK.

Meski kinerjanya menanjak, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mempertahankan proyeksi premi asuransi umum minimal 10% sepanjang 2019. Meski di sisa tahun ini, perusahaan asuransi berpeluang menggenjot perolehan preminya, sehingga target pertumbuhan 10% itu di atas kertas bisa terlampaui.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menyebutkan kontribusi terbesar masih pada lini asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor.

Sementara Direktur Utama PT Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyatakan, pendapatan premi perusahaan selama paruh pertama 2019 sebesar Rp 53 miliar. Teguh mengaku nilai ini tumbuh 163% dari pencapaian Juni 2018 lalu.

Adapun lini bisnis yang berkontribusi pada bisnis Simas Insurtech adalah kendaraan bermotor, kecelakaan diri, dan perjalanan. Namun kini asuransi yang menyasar fintech mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Hingga Juni 2019, Simas Insurtech mencatatkan premi kerugian untuk pinjaman fintech sebesar Rp 5 miliar. Pendapatan premi ini dihimpun melalui kerja sama dengan 20 entitas fintech lending. Hingga akhir tahun, perusahaan ini menargetkan dapat menghimpun premi dari fintech hingga Rp 20 miliar.

“Upaya mencapai target dengan bekerja sama dengan lebih banyak fintech lending. Kami juga sedang me-review lebih dari 40 fintech,” ujar Teguh. Hingga saat ini, Teguh mengaku pendapatan premi Simas Insurtech mencapai Rp 48 miliar per Juni 2019.

Teguh menyebutkan, nilai pencapaian hingga Juni ini tumbuh lebih dari 100% dari posisi yang sama tahun lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah

Keputusan bank milik Danantara menaikkan bunga deposito USD menjadi 4% masih mengundang tanya. Pasalnya, permintaan kredit valas masih melambat​

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi

Jika melihat kondisi permodalan bank-bank menengah dan besar, ada sejumlah bank yang punya ruang lebar melakukan akuisisi.​

Industri Karoseri Terbanting Produk China
| Senin, 17 November 2025 | 06:05 WIB

Industri Karoseri Terbanting Produk China

Askarindo berharap pemerintah dapat melibatkan asosiasi dalam  menyusun kebijakan yang menyangkut industri karoseri nasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler