Presidennya Ikut Disuntik, Taiwan Mulai Menggunakan Vaksin Covid Buatan Domestik

Senin, 23 Agustus 2021 | 11:11 WIB
Presidennya Ikut Disuntik, Taiwan Mulai Menggunakan Vaksin Covid Buatan Domestik
[ILUSTRASI. Warga menggunakan alat pelindung diri saat berjalan di pusat kota Taipei, yang tengah mengalami lonjakan infeksi Covid-19, Taipei, Taiwan, 2 Juni, 2021. REUTERS/Ann Wang]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan memulai penyuntikan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri. Presiden Tsai Ing-wen memberi dukungan atas penggunaan vaksin tersebut dengan turut menerima penyuntikan vaksin, yang menurut para kritikus proses persetujuannya telah dipercepat.

Kementerian Kesehatan Taiwan, bulan lalu menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Medigen Vaccine Biologics Corp. Keputusan ini sejalan dengan rencana Taiwan untuk mencapai swasembada inokulasi, mengingat negara itu sempat terdampak oleh keterlambatan pengiriman vaksin dari perusahaan obat global.

Tsai, yang menunda penggunaan vaksin dari Moderna Inc atau AstraZeneca Plc, vaksin yang digunakan di Taiwan saat ini, menerima suntikan Medigen di sebuah rumah sakit di pusat Taipei. Dalam siaran langsung melalui platform Facebook, Tsai tampak mengobrol dengan petugas medis yang menyiapkan penyuntikan. Dia juga sempat menjawab tidak untuk pertanyaan yang diteriakkan dari wartawan tentang apakah dia gugup.

Baca Juga: Berakhir hari ini, apakah PPKM diperpanjang lagi? Simak arahan Jokowi

Hingga kini, lebih dari 700.000 orang di Taiwan telah mendaftar untuk menerima vaksin Medigen. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dengan rentang waktu di antara penyuntikan pertama dan kedua selama 28 hari. 

Pemerintah Taiwan menyatakan, pengalaman di masa awal pandemi tahun lalu, ketika persediaan dasar seperti masker wajah menipis, menyadarkan mereka untuk mengandalkan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan esensial.

Medigen, yang memiliki arti harafiah “kelas atas” dalam bahasa Mandarin, menolak klaim bahwa vaksinnya tidak aman, atau telah dikirim ke pasar dengan tergesa-gesa. Perusahaan itu mengatakan bahwa vaksin yang mereka kembangkan efektif dan telah diuji dengan baik.

"Kami telah melakukan begitu banyak eksperimen. Semua orang telah melihat betapa amannya vaksin kami. Ada begitu sedikit efek samping, hampir tidak ada demam dan sebagainya. Jadi saya pikir semua orang bisa tenang," kata Chief Executive Officer Medigen Charles Chen kepada Reuters. 

Vaksin protein rekombinan itu dikembangkan melalui kerja sama dengan National Institutes of Health di Amerika Serikat (AS). Pemerintah Taiwan, yang memesan 5 juta dosis di tahap awal, menyatakan, tak akan melakukan paksaan untuk penggunaan vaksin tersebut.

Vaksin tersebut belum menyelesaikan uji klinis dan tidak ada data kemanjuran yang tersedia. Tetapi pemerintah Taiwan mengatakan penelitian sejauh ini telah menunjukkan bahwa antibodi yang dibuat oleh suntikan tidak lebih buruk dari yang dihasilkan oleh vaksin AstraZeneca.

Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, atau KMT, telah melakukan kampanye sengit melawan penggunaan vaksinasi tersebut. Seorang mantan wakil ketua KMT, Hau Lung-bin, mengajukan gugatan untuk membatalkan izin Medigen. Gugatan itu telah ditolak pengadilan, pekan lalu.

Partai KMT mengatakan mendukung vaksin produksi dalam negeri. Namun menyatakan pemberian persetujuan atas penggunaan Medigen itu terburu-buru.

Baca Juga: Sebelum vaksin Covid-19, ibu hamil harus penuhi 4 syarat ini! Wajib tahu

“Hidup dan kesehatan orang Taiwan tidak perlu menjadi tikus putih di laboratorium,” ujar Ho Chih-yung, wakil kepala departemen internasional KMT.

Sekitar 40% dari 23,5 juta orang Taiwan telah menerima setidaknya satu suntikan dari salah satu dari dua dosis vaksin AstraZeneca atau Moderna, meskipun kurang dari 5% yang divaksinasi lengkap.

Namun, tidak seperti beberapa bagian lain di Asia, Taiwan tidak menghadapi tekanan besar untuk mempercepat upaya vaksinasinya. Mengingat, negeri kepulauan itu hanya mencatat beberapa infeksi domestik setiap hari.

Taiwan telah menerima lebih dari 10 juta dosis vaksin hingga saat ini. Dan pada bulan Juli memesan 36 juta dosis vaksin Moderna.

Selanjutnya: Perdagangan Kontrak Eurodollar Munculkan Sinyal Tekanan Pendanaan di Akhir Tahun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA