Produk Entry Level Laris di Masa Pandami, Fender Rilis Gitar untuk Profesional

Rabu, 14 Oktober 2020 | 10:42 WIB
Produk Entry Level Laris di Masa Pandami, Fender Rilis Gitar untuk Profesional
[ILUSTRASI. Gitar termahal di dunia, Fender 1968 Stratocaster eks Jimi Hendrix. Gitar itu kini dimiliki pebisnis Paul Allen yang membelinya seharga US$ 2,2 juta. Sumber foto : fender.com]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SAN FRANSISCO (Reuters). Fender Musical Instruments Corp. , Selasa (13/10), merilis rangkaian produk barunya: gitar listrik yang ditujukan untuk pemain profesional. Produsen alat musik itu berharap produk yang berharga lebih dari US$ 1.000 itu juga selaris gitar untuk entry level.

Fender merilis versi terbaru "American Professional II" dari model ikonik Stratocaster dan Telecaster yang merupakan instrumen andalan musisi tenar, semacam Eric Clapton dan Bruce Springsteen.

Baca Juga: Gitaris Eddie Van Halen meninggal dunia karena kanker

Namun di masa kini, gitaris kamar tidur lah yang mendongkrak pendapatan Fender di tahun ini. Perusahaan mengatakan, penjualan instrumen di bawah US$ 500 telah tumbuh 92% sejak pertengahan Maret, setelah pandemi virus corona membatasi banyak orang Amerika melakukan aktivitas di luar rumah.

Banyak dari gitar tersebut adalah instrumen akustik impor yang dibeli secara online oleh pemain pemula. Sebaliknya, gitar yang dirilis pada hari Selasa dibuat oleh pabrik Fender di California, harganya lebih dari US$ 1.000. Itu merupakan alat profesional yang diandalkan sebelum bar dan ruang konser ditutup.

Baca Juga: Gitar Kurt Cobain Nirvana laku US$ 6,01 juta dalam lelang Julien

Kepala Eksekutif Fender, Andy Mooney mengatakan. perusahaan telah melihat pola penjualan berbentuk U. Penjualan itu digambarkan dengan pemain pertama mengambil instrumen, dan pemain berpengalaman membeli gitar yang lebih mahal untuk rekaman di rumah. menambah koleksi mereka, atau sekadar menikmati dengan waktu luang mereka saat bekerja dari rumah.

Sejak pabrik perusahaan kembali dibuka, perusahaan telah menambahkan shift ekstra untuk memenuhi permintaan sambil mematuhi protokol kesehatan jaga jarak.

Mooney berharap Fender dapat mencetak penjualan senilai lebih dari US$ 700 juta di tahun ini, naik lebih dari $ 600 juta pada 2019.

Selanjutnya: Pekerja mengundurkan diri akan dapat pesangon seperti kena PHK?

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler