Produk Nikel Indonesia Dicap Hasil Kerja Paksa Oleh AS, Ada Kampanye Dirty Nickel?

Minggu, 29 September 2024 | 23:25 WIB
Produk Nikel Indonesia Dicap Hasil Kerja Paksa Oleh AS, Ada Kampanye Dirty Nickel?
[ILUSTRASI. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Menkeu Sri Mulyani (kedua kiri) pada peluncuran dan sosialisasi implementasi komoditas nikel dan timah di Jakarta, Senin (22/7/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/07/2024]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memasukkan produk nikel Indonesia ke dalam daftar produk yang dibuat menggunakan kerja paksa. Laporan ini terbit di saat pemerintah Indonesia mencoba lobi-lobi dengan pemerintah AS, agar komoditas mineral ini dapat menembus pasar AS setelah diberlakukannya paket kebijakan Inflation Reduction Act/IRA.

Menurut kabar terakhir, saat ini pemerintah Indonesia tengah mengajukan limited free trade agreement untuk produk nikel. Indonesia dan AS akan membuat rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA). Saat ini upaya tersebut masih terus berlangsung.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta
| Jumat, 15 November 2024 | 07:15 WIB

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta

TOBA akan menjual seluruh saham  di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan
| Jumat, 15 November 2024 | 07:10 WIB

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan

POLU menggandeng Oracle Dermatology dari Korea Selatan.dan berupaya menghadirkan layanan dermatologi internasional di Indonesia.

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi
| Jumat, 15 November 2024 | 07:00 WIB

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi

PT Freeport Indonesia menghentikan aktivitas produksi smelter usai insiden kebakaran yang terjadi pada bulan Oktober 2024 silam.

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu
| Jumat, 15 November 2024 | 06:45 WIB

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu

Transaksi uang elektronik barbasis kartu diperkirakan akan semakin semarak akhir tahun ini, ditopang momentum libur Nataru

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek
| Jumat, 15 November 2024 | 06:40 WIB

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih marak terjadi tak hanya menghantui para pekerja.

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas
| Jumat, 15 November 2024 | 06:30 WIB

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas

Pengoperasian armada kapal ini menunjukkan komitmen TPIA dalam mendukung kebutuhan industri, serta mendorong pertumbuhan

Berdikari
| Jumat, 15 November 2024 | 06:15 WIB

Berdikari

Berbicara masalah ekonomi saja, saat ini ada begitu banyak "belitan" masalah yang kita hadapi untuk mandiri.

Gihon Telekomunikasi (GHON) Siap Ekspansi ke Kawasan Baru
| Jumat, 15 November 2024 | 06:10 WIB

Gihon Telekomunikasi (GHON) Siap Ekspansi ke Kawasan Baru

Hingga saat ini ekspansi GHON masih terfokus di kawasan Tangerang dengan 1.300 jaringan homepass atau setara 10 km jaringan fiber optik.

INDEKS BERITA

Terpopuler