Produsen Cap Kaki Tiga Akuisisi Perusahaan India, Ini Tujuannya

Jumat, 19 Juli 2019 | 17:19 WIB
Produsen Cap Kaki Tiga Akuisisi Perusahaan India, Ini Tujuannya
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menggelar ekspansi non-organik. Produsen minuman Larutan Cap Kaki Tiga itu mengakuisisi perusahaan India, Linanda Consumer India Private Limited pada 18 Juli 2019.

Lewat akuisisi ini, KINO bertujuan untuk melebarkan sayap distribusi, pemasaran dan penjualan produknya ke mancanegara. Terutama ke India dan negara asia selatan lainnya. 

Budi Muljono, Direktur PT Kino Indonesia Tbk dalam keterbukaan informasinya, Jumat (19/7) menyebut akuisisi tersebut sebagai langkah strategis perseroan. "Pasar India dan negara sekitarnya memiliki prospek dan respon yang cukup bagus untuk menerima produk Grup Kino," kata Budi.

Oh ya, nilai transaksi akuisisi ini hanya sebesar INR 100.000, setara Rp 20,19 juta (INR 1 = Rp 202,19).

Perinciannya, KINO mengakuisisi Linanda Consumer India dari tangan Jenish Shailesh Shah sebesar INR 10.000. Sementara Kino International Pte Ltd., mengambil kepemilikan yang sebelumnya dipegang Jatin Yashwantlal Mehta sebesar INR 90.0000.

Selain di bisnis minuman lewat merek Larutan Cap Kaki Tiga, KINO memiliki sederet merek produk personal care. Mulai dari Ellips, Ovale, Eskulin, hingga produk perawatan bayi dengan merek Sleek Baby.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler