Produsen Keramik Essenza Yakin Bisnis Hotel Bakal Jadi Penopang Utama Pendapatan

Jumat, 31 Mei 2019 | 07:20 WIB
Produsen Keramik Essenza Yakin Bisnis Hotel Bakal Jadi Penopang Utama Pendapatan
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekad PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) untuk memperluas cakupan bisnisnya semakin bulat. Produsen keramik merek Essenza itu bakal mendiversifikasi usaha ke sektor akomodasi dan penyedia makan minum, hotel serta real estate.

Direktur Utama IKAI Johas Raffli menyampaikan, untuk mendukung rencana diversifikasi bisnis, manajemen akan fokus pada bisnis perhotelan bintang tiga dan bintang empat. Bahkan pada tahun ini, IKAI menargetkan akan mengakuisisi tiga hingga empat hotel dengan nilai investasi sebesar Rp 500 miliar.

Sebelumnya, pada semester kedua tahun lalu IKAI telah mengakuisisi tiga perusahaan di bidang perhotelan, yakni PT Realino Sapta Optima (RSO) di Ubud, PT Mahkota Artha Mas (MAM) di Ubud, dan PT Mahkota Properti Indo Medan (MPIM) di Medan.

Bahkan IKAI percaya diri bisnis hotelnya bisa mendatangkan keuntungan. Manajemen mengklaim, bisnis hotel sejalan dengan bisnis utama IKAI yakni keramik. Kelak, ruang hotel yang mereka akuisisi dapat dimanfaatkan sebagai showroom produk-produk keramik Essenza.

Selain itu, bisnis hotel dapat menjadi penyeimbang bisnis keramik. Pasalnya, industri keramik sangat dipengaruhi harga gas dan kenaikan mata uang. Dari sisi siklus, bisnis hotel dapat menjadi penopang ketika bisnis keramik sedang lesu di musim liburan seperti Lebaran dan akhir tahun. "Saya optimistis bisnis hotel bisa berkontribusi hingga 80% terhadap total pendapatan," ungkap Raja Sapta Otohari, Komisaris Utama IKAI.

Mengubah kelas

Agar tak terpengaruh oleh serbuan produk keramik impor seperti dari China, IKAI pada tahun ini lebih fokus pada pasar keramik high end. "Sehingga kami tidak perlu lagi bersaing dengan keramik asal China yang dijual murah di pasaran," kata dia.

Untuk mendukung penetrasi pasar keramik high end, manajemen IKAI akan meremajakan dan menambah mesin. Nah, sekarang produk Essenza memiliki mesin dengan kapasitas produksi dan kapasitas terpasang sebesar 1 juta meter persegi (m) per tahun. Kelak, IKAI akan menambah kapasitas produksi menjadi 6,6 juta m per tahun untuk produk high end.

Intikeramik Alamasri memulai produksi keramik high end Essenza pada kuartal kedua tahun ini, sehingga kinerjanya baru akan terlihat pada kuartal ketiga nanti.

Untuk mendukung peningkatan produksi, IKAI siap menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar US$ 1 juta hingga US$ 2 juta untuk peremajaan dan penambahan mesin. Sumber pendanaan belanja modal akan berasal dari kas internal.

Selain memasok untuk kebutuhan hotel milik sendiri, Essenza akan menggandeng mitra distribusi nasional, baik outlet modern maupun outlet tradisional.

Sementara ini manajemen Intikeramik Alamasri belum berencana menambah pasar ekspor keramik Essenza. Sebab, mereka masih akan fokus menggarap pasar keramik di dalam negeri yang potensinya dinilai masih sangat besar.

Pada kuartal pertama tahun ini, Intikeramik Alamasri masih menderita kerugian senilai Rp 19,38 miliar. Angka tersebut membengkak 306% dibandingkan kerugian di kuartal pertama tahun lalu yang senilai Rp 4,77 miliar.

Akan tetapi, penjualan dan pendapatan IKAI meningkat menjadi Rp 16,95 miliar, dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 563 juta. "Karena ada investasi baru, ada beban di awal tahun, namun pada hasil tahunan nanti akan kembali seimbang," ucap Johas.

IKAI tidak membagikan dividen 2018. "Kami akan menggunakan kembali untuk investasi agar posisi keuangan lebih sehat," ungkap dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Peritel Antisipasi Pasokan Jelang Ramadan & Lebaran
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:35 WIB

Peritel Antisipasi Pasokan Jelang Ramadan & Lebaran

Tren pertumbuhan penjualan selama momentum Ramadan dan Lebaran umumnya mencapai dua kali lipat dari biasanya.

 Investasi Hilirisasi Energi Butuh US$ 618 Miliar
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:32 WIB

Investasi Hilirisasi Energi Butuh US$ 618 Miliar

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya hilirisasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia guna kesejahteraan.

DEN Usulkan Cukai BBM Agar Tak Ketergantungan
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:30 WIB

DEN Usulkan Cukai BBM Agar Tak Ketergantungan

Pengenaan cukai BBM sebagai langkah mitigasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan pendapatan negara.

Bisa Pangkas Premi, Asuransi Adaptasi PSAK 117
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:20 WIB

Bisa Pangkas Premi, Asuransi Adaptasi PSAK 117

Sejumlah perusahaan asuransi umum menerapkan perubahan bisnis untuk menyesuaikan PSAK 117 yang mulai berlaku awal tahun ini. 

Harga Daging Kerbau di Bawah Harga Acuan
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:20 WIB

Harga Daging Kerbau di Bawah Harga Acuan

Pemerintah menggelontorkan daging kerbau impor dalam operasi pasar dengan harga sekitar Rp 75.000 per kg.

Permintaan Wisata Panorama Sentrawisata (PANR) Mulai Tumbuh
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:10 WIB

Permintaan Wisata Panorama Sentrawisata (PANR) Mulai Tumbuh

Secara umum tren wisata ke luar negeri (outbound) masih bergerak ke destinasi populer seperti Jepang, Korea Selatan hingga Eropa.

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:00 WIB

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara

Ada 14 saham BUMN dan anak usahanya yang berada di bawah naungan BPI Danantara. Sebagian besar harga 14 saham BUMN ini masih tertekan.

Uang Beredar Januari 2025 Tumbuh Lebih Tinggi
| Selasa, 25 Februari 2025 | 06:00 WIB

Uang Beredar Januari 2025 Tumbuh Lebih Tinggi

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2025 mencapai Rp 9.232,8 triliun

Danantara akan Masuk 20 Proyek Hilirisasi
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:35 WIB

Danantara akan Masuk 20 Proyek Hilirisasi

Danantara bersiap investasi US$ 20 miliar ke ragam sektor hilirisasi mulai dari pangan, akuakultur dan energi baru.

Butuh Tambalan Menutup Target PNBP
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:30 WIB

Butuh Tambalan Menutup Target PNBP

Kementerian BUMN sebelumnya menargetkan dividen BUMN Rp 90 triliun di 2025,merupakan target tertinggi dibanding realisasi empat tahun terakhir

INDEKS BERITA

Terpopuler