KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan pinggiran Ibukota masih menjadi salah satu pasar properti paling menarik dan menjanjikan. Maklumlah, jarak yang dekat dengan berbagai pusat perkantoran, bisnis, hingga kawasan komersial menjadi salah satu alasan konsumen memilih kawasan pinggiran DKI Jakarta seperti di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Itulah sebabnya sejumlah pengembang memperkuat ekspansi ke wilayah pinggiran Jakarta. PT Intiland Development Tbk (DILD), misalnya, menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare (ha) di kawasan Maja dan Lebak (Banten).
Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi, menilai populasi penduduk Jakarta semakin padat, sementara harga lahan kian mahal. "Karenanya, pengembangan kawasan pinggiran dinilai sebagai solusi mengatasi tingginya kebutuhan properti," ungkap dia, Jumat (26/7) pekan lalu.
Untuk proyek lainnya yang berada di pinggiran Jakarta, Theresia menjelaskan ada tiga proyek, dua di antaranya Perumahan Talaga Bestari Cikupa dan Magnolia Residence Jatake Tangerang. Kemudian DILD mengembangkan mixed use bertajuk Aeropolis di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta. "Di kawasan ini meliputi pengembangan apartemen, komersial, hotel dan pergudangan," jelas Theresia.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sudah lebih dulu memasarkan produknya di wilayah Maja, yakni Citra Maja yang paling diharapkan berkontribusi pada penjualan pemasaran (marketing sales). Pada tahun ini, Ciputra Development membidik marketing sales sebesar Rp 6 triliun.
Tiga kontributor paling besar akan berasal dari proyek Citra Maja Raya, CitraLand Surabaya dan CitraRaya Tangerang," kata Head of Investor Relations & Corporate Finance Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata, baru-baru ini. Ciputra juga bakal meluncurkan klaster terbaru di Sentul pada kuartal IV-2019. Akses dengan jalan tol dan stasiun LRT yang terbilang dekat menjadi modal proyek itu laris di pasar.
Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida bilang, wilayah pinggiran Jakarta berkontribusi besar bagi pertumbuhan properti nasional. "Jika Jakarta dihitung, maka kontribusi Jabodetabek sebesar 60% secara nasional," ungkap dia.