Prospek EMTK Dinilai Cerah Didukung Pemangkasan Bunga Acuan dan Likuiditas yang Kuat

Kamis, 24 Juli 2025 | 08:07 WIB
Prospek EMTK Dinilai Cerah Didukung Pemangkasan Bunga Acuan dan Likuiditas yang Kuat
[ILUSTRASI. Tayangan platform digital PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) alias Emtek. KONTAN/Panji Indra]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dipandang positif seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dan ekspektasi pemulihan ekonomi nasional.

Lihat saja, harga saham EMTK satu bulan terakhir menguat 25,51% dan sepekan naik 17,31% ke Rp 610 per saham pada Rabu (23/7).

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, secara sektoral pemangkasan bunga acuan memberikan sentimen positif terhadap saham-saham teknologi. Dalam konteks ini, EMTK yang memiliki eksposur digital melalui kepemilikannya di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan sektor media melalui PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Dia menilai bahwa EMTK berada dalam posisi yang menarik di tengah fase rotasi pasar menuju sektor siklikal. Menurutnya, sektor teknologi cenderung diuntungkan ketika likuiditas membaik dan suku bunga menurun.

Alhasil, sebagai perusahaan konglomerasi dengan eksposur ke berbagai sektor, terutama teknologi dan media, memiliki fleksibilitas untuk menangkap peluang pemulihan ekonomi ke depan.

Setelah melepas sebagian saham Grab dan memperoleh dana sekitar Rp 2,2 triliun, EMTK terpantau aktif menambah porsi kepemilikan di anak usaha strategis, yakni SCMA. 

Selain itu, Wafi juga mencermati bahwa kontribusi e-commerce melalui BUKA mulai menunjukkan peningkatan performa. Walaupun, porsinya masih relatif kecil dalam struktur pendapatan grup secara keseluruhan.

Baca Juga: Menguji Efek Grup Djarum di SSIA: Sahamnya Mulai Landai Pasca Melejit Ratusan Persen

Sementara Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan dalam risetnya Jumat (11/7), memaparkan penjualan saham Grab memberikan dorongan pada kinerja EMTK pada kuartal I-2025. Laba bersih perseroan meroket 1.303% menjadi Rp 3,63 triliun.

Alhasil, ada potensi terjadi normalisasi di paruh kedua 2025, mengingat kontribusi non-recurring tersebut tidak berulang. Namun, EMTK diperkirakan membukukan pendapatan Rp 17,87 triliun pada 2025 atau tumbuh 46,1% secara tahunan, dengan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp 648 miliar.

Dari sisi valuasi, EMTK saat ini diperdagangkan di kisaran price to earnings (P/E) ratio sekitar 3 kali dan price to book value (PBV) di bawah 1 kali. Hanya saja, Wafi mengingatkan bahwa sentimen pasar terhadap sektor media masih cenderung lemah, mengingat karakteristiknya yang siklikal dan sering kali tertinggal dalam siklus pemulihan ekonomi.

Di sisi lain, posisi kas EMTK diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar pada akhir 2025, menjadi kekuatan tersendiri untuk menopang aksi korporasi, buyback saham, atau pembagian dividen.

EMTK juga diperkirakan tetap agresif dalam mengembangkan diversifikasi usaha, terutama di sektor finansial dan layanan penerbangan.

Dus, JP Morgan memberikan rating netral EMTK dengan target harga Rp 540. Sementara Wafi memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp 550.

 

 

Disclaimer on: Berita ini bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli saham apapun. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab dan risiko Anda sepenuhnya

Bagikan

Berita Terbaru

Ada Rencana MSCI Soal Free Float di Bursa, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:07 WIB

Ada Rencana MSCI Soal Free Float di Bursa, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

MSCI akan menyesuaikan metodologi perhitungan free float khusus konstituen saham Indonesia, akan menggunakan data KSEI.

Andalkan SPN untuk Hindari Duit Menumpuk
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:47 WIB

Andalkan SPN untuk Hindari Duit Menumpuk

Strategi ini dilakukan untuk mempercepat belanja pusat maupun daerah di awal tahun tanpa harus menumpuk anggaran di akhir tahun sebelumnya.

Perlu Revisi Skema Hitung PPh Karyawan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:41 WIB

Perlu Revisi Skema Hitung PPh Karyawan

Ditjen Pajak akan mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata (TER) PPh Pasal 21                     

Konsumsi Mulai Meningkat, Ekonomi Bisa Melesat
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Konsumsi Mulai Meningkat, Ekonomi Bisa Melesat

Aktivitas konsumsi masyarakat di awal kuartal keempat 2025 meningkat, setidaknya tergambar dari dua survei konsumen

Memperluas Jaringan Usaha, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Akuisisi Saham PADA
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:28 WIB

Memperluas Jaringan Usaha, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Akuisisi Saham PADA

Aksi korporasi ini dapat memperkuat posisi INET sebagai penyedia solusi digital dan layanan operasional terintegrasi. 

Emiten Ganti Usaha Demi Meraih Laba
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:20 WIB

Emiten Ganti Usaha Demi Meraih Laba

Beberapa emiten siap menambah dan mengubah kegiatan usaha atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

RUU BUMD Digodok, Independensi BPD Jadi Sorotan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:15 WIB

RUU BUMD Digodok, Independensi BPD Jadi Sorotan

Pemerintah berencana meningkatkan status regulasi BUMD dari Peraturan Pemerintah (PP) menjadi Undang-Undang (UU).​

Rupiah Menanti Arah Kebijakan Bank Sentral
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Menanti Arah Kebijakan Bank Sentral

Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas domestik.

Perkuat Modal Usaha, Bayan Resources (BYAN) Amandemen Fasilitas Kredit
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:13 WIB

Perkuat Modal Usaha, Bayan Resources (BYAN) Amandemen Fasilitas Kredit

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melakukan penandatanganan amandemen atas perjanjian fasilitas perbankan dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). ​

Tanda-Tanda Perbaikan Kinerja Perbankan Mulai Muncul
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Tanda-Tanda Perbaikan Kinerja Perbankan Mulai Muncul

Bank besar  yang mencatat penurunan laba secara tahunan, mulai menunjukkan perbaikan laba secara kuartalan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler