Prospek Harga Alumunium, Terbebani Banjir Produksi

Selasa, 22 Januari 2019 | 08:03 WIB
Prospek Harga Alumunium, Terbebani Banjir Produksi
[]
Reporter: Anna Suci Perwitasari, Jane Aprilyani | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga aluminium di awal tahun 2019 ini, dibayangi banjir pasokan dan penurunan permintaan. Jumat (18/1), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,64% menjadi US$ 1.870 per metrik ton. Bahkan, dalam sepekan harganya masih melesat 1,85%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, meredanya sentimen negatif perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat sejumlah komoditas logam industri terkerek, tak terkecuali aluminium.

 

Tahun lalu aluminium menjadi komoditas yang paling terpukul oleh perang dagang. Karena saat pertama kali memberlakukan tarif impor atas produk China, Presiden AS Donald Trump menyasar produk baja dan aluminium.

 

Jika perang dagang berakhir, peluang aluminium untuk masuk dalam tren bullish terbuka lebar. Mengingat kebutuhan aluminium cukup besar dalam beberapa sektor seperti infrastruktur, otomotif dan properti. "Peluang harga aluminium juga menguat semakin besar jika rencana pembangunan tembok Meksiko disetujui," kata Ibrahim.

 

Di sisi lain, banjir pasokan aluminium juga mengintai harga. Pemerintah China melaporkan, tahun lalu produksi aluminium di Negeri Panda ini naik 7,4% menjadi 35,8 juta ton. Ini adalah rekor sepanjang masa China, yang juga merupakan produsen terbesar aluminium dunia.

 

Selain itu, analis Bloomberg di Hong Kong Zhu Yi menambahkan, sanksi AS atas United Company Rusal Plc juga sudah berakhir. Artinya, perusahaan aluminium terbesar di luar China ini dapat kembali berproduksi dan semakin meningkatkan potensi kelebihan produksi di tahun ini.

 

Di tengah potensi membludaknya produksi aluminium, permintaan diprediksi turun setelah pertumbuhan ekonomi China melambat. Biro Statistik Nasional China merilis, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ini hanya 6,6% di 2018. Angka ini jadi yang terendah sejak 1990. "Aluminium kembali terpuruk di tahun ini," ungkap Zhu Yi.

 

Namun, Ibrahim masih memperkirakan harga aluminium akan bergerak dalam rentang US$ 1.850–US$ 1.910 per metrik ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler