Proyek Flow Meter Migas Kembali Bergulir

Rabu, 12 Juni 2019 | 10:56 WIB
Proyek Flow Meter Migas Kembali Bergulir
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) minta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menggulirkan proyek pengukur alat monitor lifting minyak dan gas bumi (migas) alias flow meter.

Proyek tersebut sempat terhenti karena flow meter dianggap tidak akurat. Namun Kementerian ESDM meminta agar proyek flow meter tetap diselesaikan pada tahun ini.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyampaikan, proses pengadaan menjadi tanggung jawab SKK Migas. "Intinya Permen (Peraturan Menteri) ESDM masih berlaku," ungkap dia, Senin (10/6) lalu.

Aturan yang dimaksud adalah Permen ESDM Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Timepada Fasilitas Produksi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Arcandra memang tidak menampik bahwa proses pemasangan flow meter ini terkendala. Hanya saja, dia enggan memerinci kendalanya. Namun ia bilang proses pemasangan flow meter membutuhkan kontraktor yang kredibel serta berpengalaman.

Mengacu dokumen yang diterima KONTAN sebelumnya, lelang proyek flow meter bernomor BAC-148/012A-ULP/2017 itu tercantum nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 59,54 miliar dengan sumber APBN 2017.

Adapun pemenang lelang flow meter itu adalah PT Global Haditech, yang berani menawarkan harga Rp 58,19 miliar atau 97,72% nilai HPS.

Setidaknya ada 68 perusahaan yang ikut lelang selama kurun waktu 6 Februari 2017 hingga dengan 16 Februari 2017. Namun peserta yang memasukkan dokumen penawaran hanya sembilan perusahaan. Pemenangnya adalah Global Haditech.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah, apakah akan mengganti vendor pemasang flow meter tersebut atau tetap Global Haditech.

Sebelumnya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan pihaknya digugat oleh vendor pemenang proyek lantaran proyek flow meter tersebut dihentikan.

Alasan SKK Migas menghentikan proyek itu lantaran tingkat akurasi dan kinerja flow meter tidak sesuai harapan. "Sudah masuk ke ranah hukum. SKK Migas tentu saja akan mendukung proses hukum yang berlaku," imbuh Dwi.

Bagikan

Berita Terbaru

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang
| Kamis, 10 April 2025 | 22:40 WIB

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang

Moody's Ratings memprediksi tingkat gagal bayar korporasi global dapat melampaui 8% dalam skenario terburuk. 

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis
| Kamis, 10 April 2025 | 22:17 WIB

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis

Blok dagang seperti BRICS atau RCEP bisa menggantikan posisi dominan institusi multilateral seperti G7 dan WTO.

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut
| Kamis, 10 April 2025 | 16:50 WIB

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pembukaan 800 hingga 1.000 gerai baru pada tahun 2025.

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)
| Kamis, 10 April 2025 | 09:56 WIB

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.846.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 29,86% jika menjual hari ini.

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T
| Kamis, 10 April 2025 | 09:00 WIB

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T

Realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai 24,95% dari pagu anggaran Rp 74,76 triliun.​

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN
| Kamis, 10 April 2025 | 08:54 WIB

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," kata Soegiharto.

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs
| Kamis, 10 April 2025 | 08:48 WIB

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs

Perusahaan konstruksi pun mulai melakukan mitigasi terhadap dampak gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump
| Kamis, 10 April 2025 | 08:38 WIB

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Kinerja Inalum tak terlalu dipengaruhi tarif-tarif tersebut karena volume produksi aluminium masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis
| Kamis, 10 April 2025 | 08:35 WIB

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis

Indonesia masih membutuhkan investasi dalam pengembangan mineral kritis. Hanya saja, kerja sama ini tidak terpaku hanya untuk Amerika.

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela
| Kamis, 10 April 2025 | 08:28 WIB

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela

Inpex Masela memegang 65% hak partisipasi, dan PHE Masela serta Petronas Masela masing-masing 20% dan 15%.

INDEKS BERITA

Terpopuler