Proyeksi IHSG: Ada Peluang Menguat Terbatas Jika Inflasi Stabil

Senin, 03 Februari 2020 | 05:00 WIB
Proyeksi IHSG: Ada Peluang Menguat Terbatas Jika Inflasi Stabil
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan memiliki peluang penguatan terbatas pada perdagangan hari ini, Senin (3/2).

Pada akhir pekan lalu, Jumat (31/1), IHSG ditutup anjlok 1,94% menjadi 5.940,05.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, belum ada katalis atau sentimen yang mampu menggerakkan IHSG.

Namun, penantian data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini diharapkan mampu menjadi penopang pergerakan IHSG. "Inflasi stabil dimungkinkan akan membantu penguatan IHSG," terang Herditya.

Baca Juga: Danareksa Research: Optimisme konsumen menurun pada Januari 2020

Sementara dari sisi global, belum ada sentimen signifikan yang mampu menggerakkan IHSG. Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengamini hal tersebut. Dia memprediksi, angka inflasi akan sesuai konsensus prediksi analis. Karena itu, ada kemungkinan IHSG bergerak positif.

Kedua analis sepakat bahwa IHSG bakal kembali di atas level 6.000. William memprediksi IHSG akan menguat dengan rentang pergerakan 5.889-6.123. Sementara Herditya memprediksi IHSG menguat terbatas di rentang pergerakan 5.900-6.030.

Baca Juga: Filipina umumkan korban tewas virus corona pertama di luar China

Tapi Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, tekanan akibat sentimen virus corona masih kuat. Alhasil, menurut hitungan dia, IHSG masih berpotensi tertekan pekan ini.

Hans memprediksi IHSG akan bergerak di antara support 5.767-5.900 dan resistence 6.000-6.152. "Pelaku pasar harus tetap tenang dan memanfaatkan momentum ini untuk buy on weakness," saran dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun
| Senin, 03 November 2025 | 15:49 WIB

Inflasi Tahunan Tertinggi Dalam 17 Bulan, Inflasi Bulanan Tertinggi Dalam 5 Tahun

BPS melaporkan inflasi Oktober 2025 capai 0,28% (MtM) dan 2,86% (YoY), tertinggi dalam 5 tahun. Emas perhiasan jadi pemicu utama. Simak detailnya!

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut
| Senin, 03 November 2025 | 15:15 WIB

Neraca Dagang Indonesia Surplus 65 Bulan, September 2025 Menciut

BPS merilis data neraca dagang Indonesia September 2025. Surplus neraca dagang mencapai US$ 4,34 miliar, turun dari bulan sebelumnya.

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama
| Senin, 03 November 2025 | 12:47 WIB

Inflasi Oktober 2025 Mencapai 2,86% dan Tertinggi Sejak 2021, Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Indonesia Oktober 2025 mencapai 0,28% MtM (2,86% YoY). BPS sebut emas perhiasan pemicu. Pahami dampak dan data provinsinya.

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
| Senin, 03 November 2025 | 12:45 WIB

Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno

Tak masuk akal, wajib pajak menjual atau melikuidasi sebagian harta mereka, hanya karena tidak memiliki aset likuid untuk membayar pajak ini. 

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini
| Senin, 03 November 2025 | 12:22 WIB

Indonesia Surplus Neraca Dagang 65 Bulan Berturut-Turut, Tapi Surplus Makin Mini

BPS mengumumkan neraca perdagangan September 2025 mengalami surplus US$ 4,34 miliar, ditopang non-migas. 

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia
| Senin, 03 November 2025 | 12:05 WIB

PMI Manufaktur Oktober Melesat, Sinyal Awal Pemulihan Ekonomi Indonesia

PMI manufaktur Indonesia naik jadi 51,2 di Oktober 2025, didorong permintaan domestik dan belanja masyarakat.

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan
| Senin, 03 November 2025 | 08:07 WIB

Kredit Diprediksi Masih Flat Hingga Akhir Tahun, Saham BTPS Direkomendasikan Tahan

Meski belakangan tengah mengalami koreksi, sepanjang 2025 berjalan saham BTPS sudah mencetak kenaikan harga 46,52%.

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan
| Senin, 03 November 2025 | 07:46 WIB

Meneropong Prospek Saham DEWA di Tengah Transformasi Bisnis dan Otak-Atik Keuangan

Setiap kenaikan kapasitas 50 juta bcm membutuhkan investasi Rp 3,4 hingga Rp 4 triliun untuk pembelian alat berat dan peralatan pendukung.

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT
| Senin, 03 November 2025 | 07:25 WIB

Banjir Impor Biang Kerok Kontraksi TPT

IKI Oktober menujukkan 22 subsektor masih ekspansi, hanya industri tekstil yang mengalami kontraksi akibat tekanan pasar

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi
| Senin, 03 November 2025 | 07:22 WIB

Pendapatan Operasional Melejit, Laba Indomobil (IMAS) Melambung Tinggi

Sampai 30 September 2025, laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melejit 216,06% secara tahunan (yoy) jadi Rp 257,60 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler