Proyeksi IHSG: Melanjutkan Pelemahan

Rabu, 27 November 2019 | 06:39 WIB
Proyeksi IHSG: Melanjutkan Pelemahan
[ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan hari ini.

Selasa (26/11), IHSG ditutup melemah 0,73% ke 6.026,19. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell cukup besar, yakni Rp 1,57 triliun.

Baca Juga: Wall Street lagi-lagi mencetak rekor tertinggi

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi minimnya sentimen positif dari pasar domestik. Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.

JP Morgan misalnya, memprediksi PDB Indonesia di angka 4,9%. Sementara itu, OECD memperkirakan PDB Indonesia di level 5,04%.

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut tren pergerakan IHSG masih melemah. Ada beberapa hal yang memberatkan pergerakan IHSG.

Baca Juga: IHSG ambrol 0,73%, asing melepas saham-saham unggulan ini

Pertama, The Fed mengindikasikan akan mempertahankan suku bunga. Kedua, perkembangan negosiasi dagang antara China dan AS. Ketiga, rilis pertumbuhan kredit pekan ini. Realisasi data ini diprediksi turun.

Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak melemah dan bergerak antara kisaran 5.988,87-6.062,98. Nico juga memprediksi IHSG berpotensi melemah dan akan bergerak di kisaran 6.000-6.080.

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 15:56 WIB

Laju Pertumbuhan Melambat, Jumlah Penduduk Indonesia Masih Terbesar Keempat Dunia

Pada tahun 2015, laju pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat 1,38%. Angka ini terus menurun setiap tahunnya, hingga mencapai 1,09% pada 2025. 

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi
| Rabu, 14 Mei 2025 | 13:10 WIB

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi

Proyeksi kenaikan lanjutan saham-saham properti didukung oleh sejumlah sentimen positif, di antaranya penurunan suku bunga acuan.

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:57 WIB

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku

Penghentian ekspor bijih nikel oleh Filipina bisa membuat pasar global kekurangan pasokan bijih nikel.

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:42 WIB

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Mei 2025) 1 gram Rp 1.886.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  30,97% jika menjual hari ini.

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari
| Rabu, 14 Mei 2025 | 08:15 WIB

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari

Stockbit Sekuritas menjadi broker yang paling banyak memfasilitasi transaksi beli saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI).

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:29 WIB

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli

Berdasar konsensus analis, rata-rata target harga BMRI selama 12 bulan ke depan ada di Rp 6.246 per saham.

Belajar dari China
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:15 WIB

Belajar dari China

Pemerintah perlu belajar dari China yang sukses memberantas kemiskinan melalui beragam program yang dikerjakan secara optimal.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:46 WIB

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham

Kendati suhu perang dagang mulai mereda, aliran dana asing belum tentu kembali ke pasar saham Indonesia

INDEKS BERITA

Terpopuler