Proyeksi IHSG: Tertekan Saham Perbankan

Selasa, 19 Mei 2020 | 05:11 WIB
Proyeksi IHSG: Tertekan Saham Perbankan
[ILUSTRASI. Pekerja berswafoto dengan latar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 denga]
Reporter: Sanny Cicilia | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penguatan tipis setelah tarik menarik di dua zona,.

Pada perdagangan kemarin, Senin (8/5), IHSG ditutup menguat 0,08% ke level 4.511,06.

Transaksi relatif sepi dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham senilai Rp 6,5 triliun. Sementara itu investor asing mencatatkan nilai jual bersih atau net sell cukup besar, Rp 669,39 miliar di seluruh pasar. Dalam sepekan, aksi jual asing mencapai Rp 4,5 triliun.

Baca Juga: Kabareskrim: Kami prioritaskan Pengembalian Kerugian Nasabah KSP Indosurya Cipta

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, IHSG masih tertekan aksi jual asing, terutama yang melepas saham-saham perbankan. Tercatat, kemarin, saham BBCA, BBRI dan BMRI menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing.

Kemarin, harga saham BBCA turun 0,42% ke Rp 23.825 per saham dengan net sell asing sebesar Rp 289,35 miliar.

Kekhawatiran pasar akan besarnya restrukturisasi kredit UMKM juga menekan saham BBRI. Net sell asing di saham ini mencapai Rp 280,69 miliar.

Baca Juga: Harga Emas Kembali Cetak Rekor, Siap-Siap Jual untuk Ambil Untung

Pasar juga masih menunggu skema mengenai bank jangkar yang akan ditetapkan pemerintah. Sebab, hal ini bisa mempengaruhi kesehatan likuiditas perbankan di tengah pandemi.

William memperkirakan, IHSG hari ini (19/5) masih akan tertekan sentimen yang sama. Apalagi, dari sisi teknikal, IHSG berpeluang melemah.

"Kali ini moving average convergence-divergence (MACD) sudah resmi dead cross, disusul dengan MA 5 dan MA 20, maka secara teknikal IHSG memasuki downtrend," kata dia dalam risetnya, kemarin.

Perkiraan William, IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menurun di kisaran 4.474-4.565. Dia menyarankan, investor masih bisa melakukan trading dengan memperhatikan saham-saham selain perbankan. Prediksi William, asing masih akan keluar dari sektor bank.

Baca Juga: OJK Sudah Merampungkan Rekomendasi BPK

Sementara itu, Head of Research, Equity Technical Analyst dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat, sudah ada sinyal jenuh jual dari IHSG. "Sehingga, secara teknikal IHSG berpeluang bergerak menguat atau rebound," tulis dia dalam risetnya. Perkiraan Lanjar, IHSG akan bergerak di rentang 4.500-4.660.

Pasar juga masih akan mengamati langkah pemerintah menyusun strategi restart perekonomian agar target pertumbuhan ekonomi yang baru, yakni 2,3%, bisa tercapai. Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan hari ini. Suku bunga diprediksi dipertahankan di level 4,5%.

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler