Pungutan ekspor CPO turun, kinerja produsen bisa lebih baik

Senin, 07 Juni 2021 | 07:15 WIB
Pungutan ekspor CPO turun, kinerja produsen bisa lebih baik
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menurunkan pungutan ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) demi meningkatkan ekspor komoditas ini. Ada kemungkinan, pungutan dipotong jadi US$ 175 per ton, ketika harga referensi melebihi US$ 1.000.

Sedangkan pungutan minimum senilai US$ 55 per ton akan dikenakan jika harga referensi sebesar US$ 750 per ton atau kurang. Untuk setiap kenaikan US$ 50 harga CPO, pungutan produk mentah akan dinaikkan US$ 20 per ton, sedangkan untuk produk olahan akan naik US$ 16 ton.

Saat ini, pemerintah Indonesia menetapkan pungutan ekspor CPO sebesar US$ 55 per ton ketika harga referensi mencapai US$ 670 atau kurang. Lalu, maksimum sebesar US$ 255 per ton ketika harga referensi melebihi US$ 995.

Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Santosa mengatakan, jika pungutan ekspor dan harga CPO turun, efek terhadap kinerja keuangan akan positif. "Saat ini produsen hanya menikmati kurang dari 65% harga CPO di pasar dunia, lebih dari 35% menjadi pungutan ekspor dan bea keluaran," ungkap dia, Jumat (4/6).

Menurut Santosa, komposisi ini sangat tidak berimbang. Mengingat, produsen masih harus membayar pajak dari laba bersih.

Swasti Kartikaningtyas, Sekretaris Perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), berharap, pemotongan pungutan ekspor ini dapat segera terealisasi. Kebijakan ini akan membuat harga CPO Indonesia lebih kompetitif.

Mayoritas produk turunan CPO SSMS dikirim ke luar negeri. Dengan begitu, penurunan pungutan ekspor ini nantinya juga akan memiliki dampak positif untuk SSMS.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Meilki Darmawan menilai, jika pemotongan pungutan ekspor resmi disahkan sesuai rencana pemerintah, ekspor CPO ke beberapa negara akan naik. "Pemotongan pungutan ekspor ini akan membuat Indonesia makin menguasai pasar ekspor, terlebih Malaysia lockdown," kata Meilki.

Meilki menyebut, lantaran laba bersih emiten CPO masih turun di kuartal I-2021 dibanding kuartal IV-2020, pelaku pasar belum tertarik masuk ke saham-saham perusahaan sawit. Apalagi, kenaikan harga CPO sudah terbatas. "Estimasi dalam beberapa pekan ke depan masih memungkinkan harga CPO naik ke level RM 4.200-RM 4.300 per ton," ucap Meilki.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Waskita Jual Jalan Tol
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:20 WIB

Waskita Jual Jalan Tol

Waskita tengah menawarkan saham miliknya di ruas jalan tol Cimanggis - Cibitung sebesar 35% kepada Grup Bakrie. 

Pemerintah Bidik 2,7 Juta Hektare Lahan Jadi Sawah
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:15 WIB

Pemerintah Bidik 2,7 Juta Hektare Lahan Jadi Sawah

Saat ini pemerintah sudah mengamanakan seluas 3,8 juta hektare sawah yang tersebar di delapan provinsi.

Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:15 WIB

Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ghimoyo sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.

Kemdag Evaluasi Distribusi Minyakita
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:10 WIB

Kemdag Evaluasi Distribusi Minyakita

Kemdag bakal segera melakukan evaluasi Minyakita dengan melibatkan perusahaan pengemas ulang (repacker), distributor, dan produsen.

Klaim Ekonomi Masih Baik
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:00 WIB

Klaim Ekonomi Masih Baik

Paparan data-data ekonomi yang disajikan oleh pemerintah hingga saat ini ternyata tidak direspon positif oleh investor saham.

RUU TNI Tinggal Selangkah Lagi Jadi UU
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:00 WIB

RUU TNI Tinggal Selangkah Lagi Jadi UU

Jumlah jabatan sipil yang bisa diduduki oleh prajurit TNI yang masih aktif masih tetap bertambah banyak.

Pasar Surut, Imbal Investasi Dapen Menciut
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:50 WIB

Pasar Surut, Imbal Investasi Dapen Menciut

Dampak buruk lesunya pasar modal, pada gilirannya ikut menekan kinerja investasi dari industri dana pensiun.

Spindo (ISSP) Bidik Cuan di Sektor Infrastruktur
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:50 WIB

Spindo (ISSP) Bidik Cuan di Sektor Infrastruktur

ISSP membidik peluang dari proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pihak swasta dan perusahaan global di Indonesia.

Pertumbuhan Jumlah Simpanan Kelas Menengah Bawah Terus Melambat
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:40 WIB

Pertumbuhan Jumlah Simpanan Kelas Menengah Bawah Terus Melambat

Simpanan kelas menengah bawah di perbankan akan tumbuh melambat hingga paruh pertama 2025 karena fenomena makan tabungan dan daya beli turun

IHSG Sempat Turun 7,11%, Volume dan Nilai Transaksi Bursa Lebih Tebal dari Rata-Rata
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:25 WIB

IHSG Sempat Turun 7,11%, Volume dan Nilai Transaksi Bursa Lebih Tebal dari Rata-Rata

Sempat anjlok 7,11% hingga menyentuh 6.011,84, IHSG ditutup melemah 248,56 poin atau 3,84% ke 6.223,39 pada akhir perdagangan Selasa (18/3). 

INDEKS BERITA

Terpopuler