Rasio Kredit Macet Industri Multifinance Turun

Sabtu, 12 April 2025 | 04:50 WIB
Rasio Kredit Macet Industri Multifinance Turun
[ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit macet multifinance mengalami perbaikan. Ini nampak dari data OJK, yang mencatatkan rasio non performing financing (NPF) per Februari 2025 mencapai 2,87%. 

"Tingkat NPF industri multifinance ini turun dari bulan sebelumnya mencapai 2,96%," ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, dalam konferensi pers, kemarin. 

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, mencatatkan NPF sebesar 1,3% per Februari 2025. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menerangkan, dalam menjaga rasio NPF, CNAF menerapkan metode risk based pricing, yang mana penentuan suku bunga berdasarkan tingkat risiko nasabah. 

Baca Juga: Waspada, Risiko Kredit Macet Perbankan Bisa Naik Pasca Lebaran 2025

"Selain itu, CNAF aktif mengimbau nasabah membayar angsuran lebih awal dan tepat waktu, melalui fasilitas WhatsApp dan telepon," terang Ristiawan. 

Tahun ini, Ristiawan optimistis CNAF dapat menjaga NPF di 1%. Tingkat NPF CNAF per Maret 2025 juga sudah lebih baik, yakni di 1,28%. 

PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga mencatatkan NPF di bawah rata-rata industri multifinance, yakni di 1,42% per Februari 2025. Sementara NPF per Maret 2025 ada di level 1,41%. 

Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait menerangkan, NPF terjaga berkat strategi perseroan ini yang selektif menyalurkan pembiayaan. "Ditambah ada pengelolaan manajemen risiko yang prudent, serta upaya collection," tutur dia.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk juga mencatatkan tingkat NPF di bawah industri per Februari 2025, yakni di 2,2%. Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan, Adira Finance hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. 

Baca Juga: Krisis Kredit Macet? Bank-Bank China Mulai Naikkan Suku Bunga Pinjaman Konsumen

Tak hanya itu, Adira Finance juga memperkuat proses collection agar lebih efektif mengurangi potensi kredit macet. Gani tak memungkiri fenomena pelemahan daya beli masyarakat dan pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi tantangan tersendiri yang bisa meningkatkan NPF. 

Meskipun demikian, Gani tetap optimistis Adira Finance dapat menjaga kualitas aset, melalui mitigasi risiko yang proaktif, termasuk pemantauan portofolio secara berkala dan penguatan sistem peringatan dini. 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Melihat Potensi Rebound Saham Blue Chip di Sisa Tahun 2025
| Minggu, 14 Desember 2025 | 17:29 WIB

Melihat Potensi Rebound Saham Blue Chip di Sisa Tahun 2025

Analis menyebut bahwa KLBF turut memiliki peluang rebound sebab sisi kinerja keuangan, pertumbuhan operating income dan net income masih positif.

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

INDEKS BERITA

Terpopuler