Berita Ekonomi

Realisasi Belanja Negara Tahun Lalu Mendekati 100% Pagu Anggaran

Jumat, 04 Januari 2019 | 08:27 WIB
Realisasi Belanja Negara Tahun Lalu Mendekati 100% Pagu Anggaran

ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani saat pemaparan realisasi APBN

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara tahun lalu nyaris mendekati 100% dari pagu yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi belanja negara senilai Rp 2.202,2 triliun atau 99,2% dari APBN 2018, yang sebesar Rp 2.220,7 triliun.

"Penyerapan belanja negara meningkat, baik dari pertumbuhan maupun dari sisi absorbsi penggunaan anggaran," demikian penilaian Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu (2/1).
Realisasi belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp 1.444,4 triliun, atau 99,3% dari anggaran, yang sebesar Rp 1.454,5 triliun. Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa yang nilainya Rp 757,8 triliun, atau setara 98,9% dari pagu anggaran.

Belanja pemerintah pusat terbagi atas belanja kementerian atau lembaga tumbuh senilai Rp 836,2 triliun atau realisasinya mencapai 98,7%. Catatan saja, belanja kementerian dan lembaga tahun lalu mencakup tambahan belanja untuk event Asian Games dan Asian Para Games senilai Rp 5 triliun, serta penanggulangan bencana dan rekonstruksi di Lombok dan Palu sebesar Rp 7 triliun. Pos pengeluaran belanja pemerintah pusat tahun lalu juga mencakup alokasi untuk program keluarga harapan senilai Rp 2 triliun, dan kebutuhan bagi kegiatan mendesak lain, seperti penambahan dana BPJS Kesehatan.

Namun, belanja modal tidak mengalir sederas pos belanja lainnya. Menurut catatan Kemkeu, belanja modal yang senilai Rp 184,9 triliun, hanya setara dengan 90,7% dari pagu yang tersedia.

Sri Mulyani beralasan, pemanfaatan belanja modal tidak tinggi karena masih ada proyek-proyek kementerian dan lembaga yang sifatnya bertahap. "Ada beberapa proyek multiyear, sehingga tidak harus di-push pada Desember 2018, sehingga penggunaan anggaran bisa bergeser, Tetapi dari sisi pekerjaannya tetap berjalan," ujar Sri Mulyani.

Direktur Jenderal Anggaran Askolani menambahkan, proyek yang penggunaan anggarannya bergeser seperti pembangunan irigasi, bendungan, jalan, hingga jalur kereta api. Proyek masih terus berjalan, tapi ada hambatan dalam pelaksanaan sehingga berpengaruh dalam penyerapan anggaran. "Ada hambatan pembebasan lahan, lalu dari sisi alam, seperti faktor cuaca, dan faktor-faktor teknis lain," jelas Askolani.

Terbaru