Realisasi Kian Menjauh, Asumsi Makroekonomi di APBN 2019 Akan Dievaluasi

Rabu, 10 April 2019 | 07:39 WIB
Realisasi Kian Menjauh, Asumsi Makroekonomi di APBN 2019 Akan Dievaluasi
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah bakal mengevaluasi realisasi asumsi makroekonomi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Sepanjang kuartal I-2019 lalu, realisasi beberapa indikator makro masih jauh dari target di APBN 2019.

Indikator makro yang dimaksud, antara lain, nilai tukar rupiah yang relatif stabil di kisaran Rp 14.100-Rp 14.200 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sementara asumsi rata-rata kurs rupiah dalam APBN 2019 sebesar Rp 15.000 per dollar AS.

Selain itu, rata-rata harga minyak mentah atau Indonesia Crude Price (ICP) Januari-Maret baru mencapai US$ 60,49 per barel. Artinya, rata-rata ICP sepanjang kuartal-I 2019 masih jauh dari asumsi dalam APBN yang sebesar US$ 70 per barel.

Terakhir, lifting minyak dan gas (migas) di kuartal-I 2019 belum mencapai target. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) juga mencatat lifting migas sebesar 1,814 juta boepd atau baru mencapai 94,6% dari target APBN 2019 sebesar 2.025 mboepd.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengakui, realisasi indikator makroekonomi hingga kuartal I-2019 menjadi fokus perhatian pemerintah. "Ini menjadi salah satu hal yang kami pantau bulanan dalam rapat ALM (Asset Liability Management)," katanya, Selasa (9/4).

Menurut Askolani, pemerintah akan mengevaluasi asumsi makroekonomi secara keseluruhan, meski deviasi yang terjadi sepanjang kuartal-I 2019 terdapat pada beberapa indikator saja. "Semua aspek akan kami ulas secara menyeluruh, bukan hanya indikator kurs rupiah dan harga minyak saja," katanya tanpa mempe-rinci apakah deviasi itu membuat pemerintah perlu mengajukan APBN perubahan.

Hanya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal menilai, kemungkinan pemerintah merevisi APBN 2019 terbuka lebar karena sejumlah asumsi makro yang tidak sesuai.

Ia memperkirakan, rata-rata ICP 2019 hanya US$ 64 per barel. Sementara kurs rupiah di level Rp 14.100 per dollar AS. Selain itu, revisi APBN terbuka lebar jika ada perubahan pemerintahan sesuai hasil pemilihan umum.

Bagikan

Berita Terbaru

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

INDEKS BERITA

Terpopuler