Berita Market

Reksadana Saham Masih Menarik, Meski Sekarang Loyo

Rabu, 16 Juni 2021 | 07:30 WIB
Reksadana Saham Masih Menarik, Meski Sekarang Loyo

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, reksadana saham masih terseok-seok. Menilik pergerakan Infovesta 90 Equity Fund Index, secara rata-rata reksadana saham masih mencetak rugi 7,05% hingga akhir Mei kemarin.

Dana kelolaan reksadana saham juga menyusut. Merujuk data Infovesta Utama, asset under management (AUM) reksadana saham susut 1,22% menjadi Rp 121,51 triliun sepanjang Mei. Unit penyertaan juga turun 0,6%.

Kinerja reksadana saham jauh lebih rendah daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di periode yang sama, IHSG cuma turun 0,53%. Malah, Juni ini, IHSG sudah naik 2,38%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat ini cukup wajar. Pasalnya, penguatan IHSG belakangan ini ditopang saham sektor teknologi yang naik signifikan.

"Indeks yang likuid seperti LQ45, yang saham-sahamnya dijadikan portofolio reksadana saham, kinerjanya masih di bawah IHSG," kata dia, Selasa (15/6). Tambah lagi, sebagian investor reksadana saham melakukan profit taking, sehingga unit penyertaan turun.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengungkapkan, redemption juga terjadi karena ada kekhawatiran di pasar.

Toh, reksadana saham masih oke untuk investasi. Proyeksi Wawan, kinerja reksadana saham akan kembali bersinar memasuki kuartal empat nanti. Alasannya, pemulihan ekonomi lebih optimal, data ekonomi dalam negeri jauh lebih baik, serta ada momen window dressing.

Tapi untuk jangka pendek, investor harus cukup berhati-hati, karena kenaikan kasus Covid-19 cukup signifikan. Wawan optimistis, IHSG pada akhir tahun nanti bakal berada di kisaran 6.500-6.600, sehingga imbal hasil reksadana saham akan berkisar 10%.

Reza juga menilai, kenaikan harga komoditas, masuknya dana asing, serta rencana IPO GoTo, bisa mendorong kinerja pasar saham. Dia optimistis, IHSG bisa mencapai 6.700 di akhir tahun nanti. Sementara reksadana saham bisa memberi imbal hasil 13%-15%.

Terbaru