Restitusi Menggerus Penerimaan Negara dari Sektor Manufktur

Jumat, 22 Februari 2019 | 07:15 WIB
Restitusi Menggerus Penerimaan Negara dari Sektor Manufktur
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat penerimaan pajak sepanjang Januari 2019 tumbuh 8,82% year-on-year menjadi Rp 86 triliun. Kendati total penerimaan masih memperlihatkan pertumbuhan, namun penerimaan pajak dari industri pengolahan mengalami kontraksi.

Padahal, sektor ini berkontribusi sebesar 20,8% terhadap total penerimaan pajak. Penerimaan sektor manufaktur turun 16,2% yoy menjadi Rp 16,77 triliun. Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan, penerimaan pajak sektor manufaktur merosot karena nilai restitusi yang naik setelah kebijakan percepatan proses restitusi. Nilai restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di bulan lalu memang naik 40,66% yoy menjadi Rp 16,4 triliun.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama menuturkan alasan yang sama tentang penurunan pajak dari sektor manufaktur. "Sektor manufaktur pertumbuhannya terlihat minus lantaran ada restitusi PPN," ujar Hestu.

Dari data Kemkeu, sektor utama yang menerima restitusi adalah industri sawit sebesar Rp 3,6 triliun, industri logam dasar sebesar Rp 2,2 triliun, pertambangan sebesar Rp 2 triliun, industri kertas Rp 1,4 triliun, dan industri kendaraan Rp 1,3 triliun.

Hestu menambahkan, penerimaan pajak bruto sepanjang Januari 2019 naik 11,49% yoy menjadi Rp 105,28 triliun. Namun karena ada restitusi PPN yang tumbuh signifikan, pertumbuhan penerimaan secara netto hanya 8,82% yoy.

Meski sektor manufaktur masih tumbuh negatif, tetapi penerimaan pajak sektor lainnya masih tumbuh positif. Bahkan ada kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu.
Beberapa sektor yang naik adalah sektor jasa keuangan, transportasi dan pergudangan dan sektor pertambangan.

Penerimaan pajak sektor jasa keuangan mencapai Rp 10,02 triliun atau tumbuh 33%, Sektor transportasi dan pergudangan meningkat sebesar Rp 4,69 triliun atau tumbuh 35,4% dari pertumbuhan tahun lalu Sementara, penerimaan dari sektor pertambangan tumbuh  sebesar 175,7% menjadi Rp 3,6 triliun.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)Yustinus Prastowo mengingatkan, penurunan pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur dan meningkat drastisnya penerimaan sektor lain yang terangkum dalam bulan Januari 2019 belum bisa menjadi gambaran kinerja sektor tersebut sepanjang tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN di Tahun Depan
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:23 WIB

Daya Beli Menjadi Risiko RAPBN di Tahun Depan

Pendapatan negara RAPBN 2026 dipatok di kisaran Rp 3.094 triliun-Rp 3.114 triliun. Belanja dipatok antara Rp 3.800 triliun-Rp 3.820 triliun.

ESG Astra Otoparts (AUTO): Mendukung Transisi Industri Otomotif Lebih Hijau
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:05 WIB

ESG Astra Otoparts (AUTO): Mendukung Transisi Industri Otomotif Lebih Hijau

Menengok upaya penerapan aksi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dan keberlanjutan dari PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:01 WIB

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini

Revisi UU Hak Cipta untuk menegaskan hak ekonomi dan moral pencipta agar pembagian royalti lebih adil, transparan dan tepat sasaran.

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:56 WIB

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 12 Agustus 2025 turun Rp 21.000 per gram ke Rp 1.924.000 per gram.

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH

Kenaikan produksi serta harga emas yang tetap bertahan di level tinggi menjadi katalis buat PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS).

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:40 WIB

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru

Saat ini CLEO mengoperasikan 32 pabrik dan sedang membangun tiga fasilitas baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru.

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:31 WIB

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham

Rights issue bakal dilakukan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) usai diperolehnya persetujuan RUPSLB pada 17 September 2025.

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:20 WIB

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham

PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) berniat melaksanakan buyback dengan periode pelaksanaan mulai 13 Agustus 2025 hingga 7 November 2025. 

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP

Pada Kamis, 7 Agustus 2025, muncul pengumuman tentang rencana kerja sama strategis antara GOOD dengan perusahaan keju asal Prancis bernama Bel S.A

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:11 WIB

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025

Laba PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP pada semester I-2025  tergerus beban pajak satu kali untuk beberapa tahun fiskal sebelumnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler