Restrukturisasi Kredit Perbankan

Selasa, 10 Agustus 2021 | 09:05 WIB
Restrukturisasi Kredit Perbankan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewacanakan perpanjangan relaksasi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. Semula, Peraturan OJK (POJK) No.48 Tahun 2020 menetapkan kebijakan relaksasi akan habis pada Maret 2022 mendatang.

Bersyukur Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso tidak menutup mata dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Pembatasan mobilitas masyarakat berdampak pada percepatan perbaikan usaha sektor riil.

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun diakui bankir menyebabkan angka non performing loan (NPL) atau kredit macet meningkat. Tidak ada yang bisa memperkirakan, kapan pandemi Covid-19 di Tanah Air akan berakhir.

Penerapan PPKM merupakan hal yang di luar kuasa pebisnis. Minimnya mobilitas masyarakat ditambah turunnya daya beli masyarakat jelas pukulan bagi pebisnis.

Jika pemerintah memberikan subsidi gaji/upah bagi para pekerja/buruh, tentu bukan kemewahan bila sang pemilik usaha juga mendapat perhatian. Penundaan pembayaran angsuran pokok dan bunga, bisa memberikan waktu bagi para pengusaha menarik nafas.

Bicara data, hingga 14 Juni 2021 total outstanding kredit restrukturisasi perbankan mencapai Rp 777,31 triliun. Kredit UMKM menyumbang porsi hingga 37,62%. Sebanyak 101 bank, benkontribusi melaksanakan program restrukturisasi kredit.

Perbankan memiliki andil besar dalam menggerakkan perekonomian nasional. Tidak bermaksud membuat perbankan merugi, namun semua upaya menjaga perekonomian tetap bisa berjalan juga menjadi kebutuhan bersama.

Toh, pada akhir semester I-2021, publik masih disuguhi oleh  laju pertumbuhan laba bersih perbankan di atas dua digit. Agar tetap bisa mencetak kinerja moncer, efisien sudah pasti menjadi satu dari sejumlah argumen bankir. Hal positif di era digitalisasi.

"Kami melakukan efisiensi biaya  dan juga bisa menjalankan bisnis tanpa ketemu nasabah lewat layanan digital," ujar seorang direksi bank akhir Juli lalu.

Wimboh berjanji, paling lambat akhir Agustus ini, akan merealisasikan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit tersebut. Kajian internal dan diskusi OJK bersama kalangan perbankan tengah dimantapkan.

Harapan kita semua, pandemi ini bisa segera berlalu. Sulit membayangkan, bagaimana jika kondisi ini terjadi berlarut-larut.                      

Bagikan

Berita Terbaru

 Proyek Infrastruktur dan Properti Sepi, Kredit Konstruksi pun Lunglai
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:50 WIB

Proyek Infrastruktur dan Properti Sepi, Kredit Konstruksi pun Lunglai

Bank Indonesia (BI) mencatat, outstanding kredit konstruksi per Juni 2025 mencapai Rp 408,1 triliun, hanya tumbuh 1,08% secara tahunan. ​

IHSG Terus Anjlok Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (1/8)
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:38 WIB

IHSG Terus Anjlok Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (1/8)

Pelemahan IHSG dipicu oleh aksi profit taking, kinerja keuangan beberapa emiten memburuk dan kondisi teknikal IHSG.

Pendapatan dan Laba Unilever Indonesia (UNVR) Merosot Pada Semester I-2025
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Pendapatan dan Laba Unilever Indonesia (UNVR) Merosot Pada Semester I-2025

Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terkontraksi 12,6% secara tahunan menjadi Rp 2,2 triliun di semester I-2025. 

Harga Emas Masih Sulit Keluar dari Tekanan Jangka Pendek
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:30 WIB

Harga Emas Masih Sulit Keluar dari Tekanan Jangka Pendek

Pasca The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga pada level 4,25% - 4,5%, harga emas masih dalam zona tertekan.

Dalih Perlindungan Bisa Bikin Panik Pemilik Duit
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Dalih Perlindungan Bisa Bikin Panik Pemilik Duit

Pemerintah pastikan dana masyarakat yang terkena pemblokiran rekening aman dan dilakukan untuk melindungi publik.

Menjaga Arah Inovasi Keuangan Digital
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Menjaga Arah Inovasi Keuangan Digital

Tanpa intervensi negara yang progresif, Innovative Credit Scoring (ICS) rawan melenceng dari misi inklusi.

Waspadai Tekanan Daya Saing Produk Indonesia di AS
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Waspadai Tekanan Daya Saing Produk Indonesia di AS

Pemerintah tengah berupaya menurunkan kembali tarif impor beberapa produk andalan ekspor Indonesia ke AS.

Laba Emiten Grup Triputra Masih Perkasa
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Laba Emiten Grup Triputra Masih Perkasa

Pertumbuhan kinerja emiten Grup Triputra di semester I-2025 dimotori dua emiten di sektor perkebunan sawit.

Neraca Dagang Diperkirakan Tetap Surplus Meski Nilainya Menyusut
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 04:55 WIB

Neraca Dagang Diperkirakan Tetap Surplus Meski Nilainya Menyusut

Bank Mandiri memperkirakan, neraca dagang masih surplus US$ 3,32 miliar pada Juni 2025. Namun nilai ini lebih rendah dari Mei US$ 4,3 miliar.

Pasar Volatil, Return Dana Pensiun Turut Mengecil
| Jumat, 01 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Pasar Volatil, Return Dana Pensiun Turut Mengecil

. Industri dana pensiun (dapen) dihadapkan pada kondisi pasar yang tak mudah dalam mengelola aset investasi

INDEKS BERITA

Terpopuler