Review IHSG: Dikepung Berbagai Sentimen

Sabtu, 21 September 2019 | 06:01 WIB
Review IHSG: Dikepung Berbagai Sentimen
[ILUSTRASI. IHSG pekan ini melemah.]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% ke level 6.231,47 pada Jumat (20/9).

Dalam sepekan, IHSG turun 1,36%. Investor asing mencatatkan net sell Rp 2,8 triliun, terutama di BBRI, BBCA, GGRM, INTP dan HMSP.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, penurunan IHSG pekan ini utamanya dipengaruhi sentimen eksternal. Salah satunya adalah kenaikan harga minyak, yang dikhawatirkan memperbesar defisit Indonesia sebagai pengimpor minyak, plus bisa memicu penurunan kurs rupiah.

"Karena itu, saham-saham bank relatif sideways pada pekan ini," ucap dia, Jumat (20/9).

Baca Juga: Ini Pilihan Saham Alternatif Pengganti Saham Emiten Rokok

Faktor dari dalam negeri pun ikut menyeret indeks. Misal, rencana kenaikan tarif cukai rokok yang menekan saham GGRM dan HMSP.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, neraca dagang Indonesia periode Agustus ikut berpengaruh. "Walaupun surplus, tapi impor dan ekspor Indonesia turun banyak. Jadi ini katalis negatif," ucap dia. Sementara penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia mendapat respons dingin dari pasar.

Baca Juga: Waspada, Sinyal Perlambatan Ekonomi Semakin Menguat

Untuk pekan depan, Valdy dan Wafi memprediksi sentimen eksternal masih akan mendominasi pergerakan IHSG. "Kalau dari dalam negeri, investor asing terutama institusi memperhatikan juga kondisi politik dan kepastian hukum rancangan undang-undang," kata Wafi.

Valdy memperkirakan, IHSG Senin (23/9) nanti cenderung sideways dan bergerak di kisaran 6.220–6.250. Sedang perkiraan Wafi, IHSG datar cenderung melemah di kisaran 6.200–6.275.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:44 WIB

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 5 triliun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler