Rezeki Komoditas

Selasa, 06 September 2022 | 08:00 WIB
Rezeki Komoditas
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rezeki nomplok dari kenaikan harga komoditas benar-benar menolong ekonomi kita tahun ini.

Yang paling nyata, sementara banyak negara lain tersengat inflasi tinggi, masyarakat Indonesia melewati setengah tahun 2022 tanpa merasakan lonjakan inflasi yang berarti.

Memang, berkah pendapatan pemerintah dari royalti dan pajak komoditas kian menipis. Namun, kita berharap, windfall komoditas masih memberikan bantalan bagi perekonomian hingga akhir tahun. 

Sabtu lalu (3/9), pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar bersubsidi Solar dan Pertalite. Ini langkah darurat karena pemasukan ekstra dari pajak komoditas kian menipis, sementara subsidi membengkak.

Kementerian Keuangan menghitung, sampai akhir 2022, lonjakan harga komoditas akan memberikan pendapatan ekstra Rp 420 triliun bagi anggaran.

Tapi, di saat yang sama, lonjakan harga minyak dan gas akan membuat bujet subsidi dan kompensasi bahan bakar melonjak hingga hampir Rp 700 triliun. Pemerintah harus menaikkan harga bahan bakar bersubsidi agar anggaran aman sampai akhir tahun.

Meski kucuran subsidi BBM ditekan, anugerah komoditas masih akan menolong ekonomi kita hingga akhir tahun. Salah satu sumbernya dari kinerja korporasi berbasis komoditas yang superkinclong.

Sampai tengah tahun 2022, ada banyak korporasi tambang atau komoditas yang membukukan lonjakan laba puluhan atau bahan ratusan persen.       

Lonjakan profit itu, ujungnya, akan mendongkrak penerimaan pajak penghasilan dari sektor pertambangan. Ini memberikan cadangan pendapatan tambahan bagi negara.

Di luar itu, baru-baru ini, pemerintah juga telah menaikkan tarif royalti batubatara. Pajak dan royalti ini menjadi mekanisme pemerataan windfall dari sektor komoditas ke sektor-sektor lain. 

Lonjakan harga produk juga memicu animo ekspansi perusahaan komoditas. Buktinya, sampai Juli, kuncuran kredit ke sektor pertambahan melonjak hingga 47,9% secara tahunan.

Sementara, kredit ke sektor pengolahan melonjak 16,9%. Total jenderal, pertumbuhan kredit perbankan sampai Juli mencapai  10,71%. Kucuran kredit yang deras ini, bagi bank, jelas berarti cuan. 

Secara teori, seharusnya, geliat ekonomi di daerah-daerah kantong komoditas mendongrak pendapatan dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

Jika efek gulir ini berjalan, ada harapan, industri ritel, makanan dan minuman, otomotif, dan lain-lain juga akan turut merasakan windfall komoditas. 

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler