KONTAN.CO.ID - Tren koreksi rupiah belakangan ini menjadi alarm bagi pemerintah. Ya, perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja. Aktivitas perekonomian domestik memang tak kebal dari efek gonjang-ganjing pasar global.
Dua hari terakhir, rupiah memang kembali menguat 0,62% ke level
Rp 15.658 per dolar AS. Namun, rupiah sudah jauh lebih rendah dibanding asumsi makro anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024, yakni Rp 15.000. Ada selisih lebih dari Rp 500 per dolar AS.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.