Rugikan Negara Rp 202 Miliar, KPK Tahan Eks Pegawai Waskita Karya (WSKT)

Jumat, 24 Juli 2020 | 09:35 WIB
Rugikan Negara Rp 202 Miliar, KPK Tahan Eks Pegawai Waskita Karya (WSKT)
[ILUSTRASI. Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk periode 2010-2014 Fathor Rachman berjalan usai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka di gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/7/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.]
Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan telah menetapkan lima tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi proyek fiktif Pada BUMN PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Ketua KPK Firli Bahuri menuturkan, penetapan tersangka ini atas dugaan tindak pidana korupsi proyek fiktif di Waskita Karya dan merugikan uang negara Rp 202 miliar. Dugaan tindak pidana korupsi dengan modus proyek fiktif tersebut, terjadi dalam periode 2009-2015 di Divisi III Waskita Karya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Potensi Rupiah Masih Tertekan di Awal Pekan Ini
| Senin, 16 Juni 2025 | 06:00 WIB

Potensi Rupiah Masih Tertekan di Awal Pekan Ini

Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran serta kekhawatiran akan tarif Trump membayangi pergerakan rupiah.

Bunga Kredit Perbankan Digital Masih Menjulang
| Senin, 16 Juni 2025 | 06:00 WIB

Bunga Kredit Perbankan Digital Masih Menjulang

Di tengah tren penurunan BI rate dalam setahun terakhir, suku bunga kredit perbankan digital justru masih bertahan di level tinggi.​

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (16/6), dari Para Analis
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:58 WIB

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (16/6), dari Para Analis

Pada Jumat (13/6), asing tercatat mencetak aksi beli bersih alias (net buy) sebesar Rp 478,76 miliar. 

Harga Minyak Tersulut Perang di Timur Tengah
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:58 WIB

Harga Minyak Tersulut Perang di Timur Tengah

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 72,98 per barel pada Jum'at (13/6)

Dolar AS Terseret Kebijakan Bunga dan Kondisi Geopolitik
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:55 WIB

Dolar AS Terseret Kebijakan Bunga dan Kondisi Geopolitik

Dolar AS tertekan oleh fundamental ekonomi AS yang semakin rentan serta tensi geopolitik yang kembali memanas di Timur Tengah. 

Tantangan Sejumlah Regulasi Menekan Kinerja Emiten Rumah Sakit
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:51 WIB

Tantangan Sejumlah Regulasi Menekan Kinerja Emiten Rumah Sakit

Penundaan implementasi sistem KRIS dan sejumlah regulasi lain berpotensi menekan emiten sektor rumah sakit 

Butuh Dorongan dan Dana Jumbo Atasi Lesu Ekonomi
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:46 WIB

Butuh Dorongan dan Dana Jumbo Atasi Lesu Ekonomi

Presiden Prabowo berambisi mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029 mendatang

Harga Komoditas Layu, Emiten Batubara Masih Loyo
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:35 WIB

Harga Komoditas Layu, Emiten Batubara Masih Loyo

Prospek kinerja emiten produsen batubara di Tanah Air masih dihantui ketidakpastian. Saat ini Harga batubara masih dalam fase pelemahan baru. 

Krakatau Steel (KRAS) Gali Potensi Proyek Pipa Bawah Laut
| Senin, 16 Juni 2025 | 05:20 WIB

Krakatau Steel (KRAS) Gali Potensi Proyek Pipa Bawah Laut

Krakatau Pipe akan memperoleh teknologi dan keahlian teknis dari LFM Energy, termasuk instalasi mesin-mesin canggih di fasilitas produksi.

Konflik Timur Tengah Kian Pelik, Laju IHSG Bisa Menukik
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Konflik Timur Tengah Kian Pelik, Laju IHSG Bisa Menukik

Menebak arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester II-2025 saat marak sentimen negatif dari faktor eksternal maupun internal.

INDEKS BERITA

Terpopuler