Rupiah Masih Dalam Tekanan pada Kamis (20/3)

Kamis, 20 Maret 2025 | 05:35 WIB
Rupiah Masih  Dalam Tekanan pada Kamis (20/3)
[ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.]
Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (19/3). Berdasarkan data Bloomberg,  rupiah spot melemah 0,63% secara harian ke level Rp 16.531. Rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) turut mencatatkan koreksi harian sebesar 0,58% ke level Rp 16.528.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai hal ini salah satunya disebabkan sikap hati-hati BI dalam keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Pada sesi akhir rapat, BI sepakat mempertahankan suku bunga di level 5,75%. 

Baca Juga: Rupiah Masih Tertekan, Di Sesi Pertama Rabu (19/3) Merosot ke Level Rp 16.529,40

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Gelombang Protes atas Revisi UU TNI
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:45 WIB

Gelombang Protes atas Revisi UU TNI

Komisi I DPR RI dan pemerintah kemarin telah bersepakat untuk membawa revisi UU TNI ke rapat paripurna DPR pada Kamis (20/3) untuk disahkan

 Pemerintah Mengevaluasi Regulasi Minyakita
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:34 WIB

Pemerintah Mengevaluasi Regulasi Minyakita

Pengusaha meminta pemerintah memperhatikan pasokan DMO minyak goreng sehingga tidak menimbulkan masalah

Grup Saratoga Ekspansi Bisnis Data Center
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:31 WIB

Grup Saratoga Ekspansi Bisnis Data Center

Dengan rekam jejak dan koneksi luas, kemitraan strategis dengan Digital Realty bakal membawa daya tarik bagi pengembangan bisnis data center

Bekasi Fajar Bidik Penjualan Lahan 20 Hektare Tahun Ini
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:25 WIB

Bekasi Fajar Bidik Penjualan Lahan 20 Hektare Tahun Ini

Hingga September 2024, Bekasi Fajar membukukan marketing sales sebesar Rp 404 miliar atau setara 67% dari target tahun penuh 2024

 PWON Menambah Pusat Belanja
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:22 WIB

PWON Menambah Pusat Belanja

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk melanjutkan pertumbuhan pada tahun ini

Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal di Bogor
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:18 WIB

Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal di Bogor

Pertamina akan menindak tegas lembaga penyalur yang terbukti melakukan pelanggaran dan merugikan masyarakat.

PLN Tuntaskan Pembangunan PLTS di IKN
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:15 WIB

PLN Tuntaskan Pembangunan PLTS di IKN

Menurut Darmawan, produksi energi dari PLTS di IKN ini lebih besar dibandingkan konsumsi daya per hari di kawasan tersebut

Kemendag Terbitkan Izin Ekspor Freeport
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:12 WIB

Kemendag Terbitkan Izin Ekspor Freeport

Freeport Indonesia memenuhi syarat untuk mengekspor konsentrat tembaga lantaran kondisi force majeur dari pabrik peleburannya di Gresik

 Jangan Terburu-buru Kerek Royalti Minerba
| Kamis, 20 Maret 2025 | 07:09 WIB

Jangan Terburu-buru Kerek Royalti Minerba

Pemerintah diminta melibatkan pengusaha dalam membahas aturan baru tarif royalti mineral dan batubara

CEO INCO Ungkap Strategi dan Nasib Proyek Di Kala Harga Turun dan Naiknya Royalti
| Kamis, 20 Maret 2025 | 05:52 WIB

CEO INCO Ungkap Strategi dan Nasib Proyek Di Kala Harga Turun dan Naiknya Royalti

Rencana ekspansi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tetap berjalan meski harga nikel tertekan dan sejumlah kebijakann di dalam negeri kurang mendukung.

INDEKS BERITA

Terpopuler