Saat IHSG melempem, saham minyak dan batubara ini moncer

Selasa, 17 September 2019 | 07:25 WIB
Saat IHSG melempem, saham minyak dan batubara ini moncer
[ILUSTRASI. Tambang batubara Adaro Energy (ADRO).]
Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir sesi perdagangan Senin (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lumayan dalam. Sempat menguat pada awal perdagangan, IHSG berangsur turun lagi.

Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 6.219,44. Itu berarti dalam tempo 7 jam perdagangan, indeks utama di bursa saham Indonesia ini turun sedalam 1,82%.

Penurunan IHSG itu ternyata sejalan dengan penurunan cuaca indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sembilan di antaranya negatif.

Mereka adalah sektor Infrastruktur (-0,03%), Pertanian (-0,34%), Industri Dasar (-0,52%), Konstruksi (-0,53%), Perdagangan (-0,74%), Aneka Industri (-0,82%), Keuangan (-1,62%), Manufaktur (-3,66%) dan Barang Konsumsi (-6,06%).

Adapun satu-satunya indeks sektoral yang positif alias naik adalah sektor Tambang (0,54%).

Hijaunya sektor tambang ini tak lepas dari krisis pasokan minyak global akibat serangan terhadap fasilitas minyak milik Aramco, Arab Saudi. pasokan minyak global terancam susut sekitar 5% akibat kerusakan yang entah kapan bisa pulih.

Baca Juga: Perang Akibat Minyak Mengancam Pasar Keuangan

Seperti biasa, kenaikan harga minyak biasanya paralel dengan kenaikan sumber energi yang lain termasuk batubara. Jadi, masuk akal kalau sentimen global itu dianggap mempengaruhi arah harga saham-saham minyak dan batubara kemarin.

Halaman Selanjutnya: Review Harga Saham Minyak dan Batubara

Lihat saja, ketika bursa tutup warung saham Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berada di harga Rp 810 per saham.

Itu berarti harga saham minyak ini naik 4,00% dibanding penutupan pekan lalu, Jumat (13/9). Harga MEDC sempat menyentuh harga tertinggi Rp 830, sebelum kemudian melandai lagi.

Saham Elnusa Tbk (ELSA) ada di harga Rp 350 per saham pada waktu yang sama. Dibandingkan penutupan Jumat (13/9), harga saham ELSA malah naik 6,55%. ELSA juga sempat mencapai harga tertinggi Rp 380 meski kemudian turun lagi.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Dibayangi Sentimen Negatif

Nasib baik juga menerpa bebersapa saham tambang batubara. Harga saham ADRO, PTBA, BUMI dan INDY menghijau. 

Ketika perdagangan kemarin berakhir, saham Adaro Energy Tbk (ADRO) berada di harga Rp 1.425 per saham. Ini berarti harga saham ini naik 4,00% dibanding penutupan pekan lalu. Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 1.460, sebelum kemudian turun lagi.

Adapun saham Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) ada di harga Rp 2.600 per saham pada waktu yang sama. Dibandingkan penutupan sebelumnya, harga saham PTBA itu naik 0,78%. PTBA juga sempat mencapai harga tertinggi Rp 2.630 meski kemudian melandai lagi.

Baca Juga: Wall Street dibuka memerah terpapar efek penyerangan fasilitas minyak milik Aramco

Saham yang lain, yaitu Bumi Resources Tbk (BUMI) di harga Rp 96 per saham. Dibandingkan dengan penutupan pekan lalu, harga saham BUMI naik 2,08%. Saham Indika Energy Tbk (INDY) berada di harga Rp 1.490 per saham, atau naik 2,41%. 

Selanjutnya: Tuduhan Terhadap Iran Semakin Menguat

Bagikan

Berita Terbaru

 Gara-Gara Saham Diamond Citra Propertindo (DADA), Investor Banyak Trauma
| Senin, 27 Oktober 2025 | 17:19 WIB

Gara-Gara Saham Diamond Citra Propertindo (DADA), Investor Banyak Trauma

Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah sejak lama memberi sinyal peringatan atas pergerakan tidak wajar saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA).

Akan dapat Tambahan Pendanaan Rp 829,4 Miliar, CENT Berencana Tambah Menara
| Senin, 27 Oktober 2025 | 14:54 WIB

Akan dapat Tambahan Pendanaan Rp 829,4 Miliar, CENT Berencana Tambah Menara

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) masih memasang mode agresif, dengan berencana menambah menara dalam beberapa tahun ke depan.

CENT Berkolaborasi dengan WIFI dan Terbitkan Obligasi Rp 829,4 Miliar Untuk Ekspansi
| Senin, 27 Oktober 2025 | 08:45 WIB

CENT Berkolaborasi dengan WIFI dan Terbitkan Obligasi Rp 829,4 Miliar Untuk Ekspansi

Obligasi yang diterbitkan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dibeli induknya dengan bunga 5,16% per tahun.

Beban Meningkat, Laba Bersih Medikaloka Hermina Tertekan
| Senin, 27 Oktober 2025 | 07:54 WIB

Beban Meningkat, Laba Bersih Medikaloka Hermina Tertekan

Emiten pengelola Rumah Sakit Hermina itu mengantongi laba Rp 356,01 miliar, turun 23,95% secara tahunan atau year on year (yoy).

Waspada, Modus Penipuan Investasi Saham
| Senin, 27 Oktober 2025 | 07:42 WIB

Waspada, Modus Penipuan Investasi Saham

Dana langsung ditransfer ke rekening atas nama suatu PT. Padahal seharusnya ke rekening Rekening Dana Nasabah (RDN) atas nama nasabah.

Sektor Konsumsi Membaik, Meski Sudah Naik Saham UNVR, KLBF, & AMRT Masih bisa Dilirik
| Senin, 27 Oktober 2025 | 07:37 WIB

Sektor Konsumsi Membaik, Meski Sudah Naik Saham UNVR, KLBF, & AMRT Masih bisa Dilirik

Rotasi masih selektif karena investor masih menunggu kepastian arah inflasi dan konsumsi rumah tangga di kuartal IV.

Surya Semesta Internusa (SSIA) Bersiap Lakukan Restrukturisasi Anak Usaha
| Senin, 27 Oktober 2025 | 07:18 WIB

Surya Semesta Internusa (SSIA) Bersiap Lakukan Restrukturisasi Anak Usaha

Pelaksanaannya akan mengakibatkan beralihnya pengendalian atas SAM, SIH, BHM dan SSR dari yang semula berada di bawah perseroan.

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola

Sejumlah kebijakan yang digulirkan Purbaya Yudhi Sadewa, kurang dari dua bulan masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, menyedot perhatian

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026

Pasar modal di Indonesia masih cukup volatil. Hal itu tidak lepas dari sentimen global yang mempengaruhi pasar modal.  

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:24 WIB

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini

Perusahaan bisnis rental mobil dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tetap ekspansif di tahun ini. Lihat penerapan aksi ESG perusahaan.

INDEKS BERITA

Terpopuler