Apa yang tebersit dalam benak anda ketika divonis menderita kanker? Tentu salah satu yang Anda pikirkan adalah kematian. Hal ini jelas tidak diinginkan semua orang. Termasuk Margaretha Matasak, salah satu pegawai swasta di bilangan Jakarta.
Kala terdeteksi kanker payudara pada tahun 2009 lalu, Retha, begitu panggilan akrabnya memiliki perasaan tak karuan. Tangisnya pecah, karena mewakili perasaannya kala itu. Hal itu terjadi di awal pemeriksaan cancer antigen (CA), metode untuk mendeteksi adanya kanker.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.