Saham-Saham Sektor Batubara Terbang, Cermati ADRO

Jumat, 23 Agustus 2019 | 12:05 WIB
Saham-Saham Sektor Batubara Terbang, Cermati ADRO
[ILUSTRASI. Pertambangan Adaro]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor batubara melambung di perdagangan siang ini. Mengutip data RTI pukul 11:37, saham PT Adaro Tbk (ADRO) misalnya, sudah melonjak 10,29% ke level Rp 1.125 per saham. 

Saham ini ditransaksikan dengan volume mencapai 1,2 juta lot saham, dengan harga tertinggi Rp 1.145 dan harga terendah Rp 1.045. Sejak awal perdagangan, saham ADRO terus menanjak di zona hijau. 

Baca Juga: IHSG hanya turun 0,07% meski jual bersih asing capai Rp 144 miliar

Tak hanya ADRO, saham batubara lainnya seperti PT Indika Energy Tbk (INDY) juga rebound 4,91% ke harga Rp 1.390 per saham. Saham INDY berhasil naik setelah tiga hari berturut-turut berkubang di zona merah. Volume perdagangan saham mencapai 120.940 lot dengan nilai transaksi Rp 16,81 miliar. 

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pun bangkit ke jalur hijau dengan kenaikan 3,95% ke Rp 12.500 per saham. Padahal, di hari sebelumnya saham ITMG anjlok paling parah di antara jajaran saham indeks LQ45. 

Lalu, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga naik 2,89% ke level Rp 2.490 per saham. Di hari sebelumnya, saham PTBA ditutup stagnan di Rp 2.420 per saham. 

Baca Juga: Tiga Emiten Ini Berencana Menjual Saham Simpanan 

Kenaikan saham batubara ini berada di tengah harga komoditas batubara yang masih tertekan. Pada Rabu (21/8) lalu, harga batubara acuan Newcastle kontrak pengiriman September turun 1,83% ke US$ 64,45 per metrik ton.

Karena harga komoditas ini masih lesu, analis pun menilai, saham-saham batubara hanya mengalami technical rebound sesaat. Analis Jasa Capital Utama Chris Apriliony mengatakan, laporan keuangan ADRO yang mencetak kenaikan laba, turut memicu saham-saham batubara ikut naik. 

Informasi saja, ADRO mencetak pendapatan US$ 1,7 miliar pada semester I 2019, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,6 miliar.

Lalu, laba periode berjalan mencapai US$ 321 juta atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 244 juta.

Baca Juga: Enam saham merah, ini daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (22 Agustus 2019)

"Sebagian saham-saham batubara hanya mengalami technical rebound. Sedangkan saham ADRO didorong oleh sentimen positif laporan keuangan" ujar William Hartanto, analis Panin Sekuritas kepada KONTAN, Rabu (23/8). 

William pun menyarankan untuk tetap mencermati saham ADRO di sisa perdagangan hari ini. Saham ADRO masih memiliki ruang penguatan di level Rp 1.150 hingga Rp 1.175 per saham pada hari ini. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler